PT Daihatsu Astra Motor (ADM) resmi menjual Hi-Max yang punya wujud serupa dengan salah satu K-Car yang ada di Jepang, Daihatsu Hijet. Namun hanya wujudnya saja yang mirip, mesin Hi-Max dan Hijet jauh berbeda.
Di Jepang mobil ini dilengkapi mesin 660 cc turbo dengan output mirip, di kisaran 68 dk. Namun karena kapasitas lebih kecil, mesin ini bisa lebih hemat bahan bakar.
"Orang Indonesia tidak suka, bahkan seakan 'alergi' dengan mesin kecil, minimum 1.000 cc lah (di Indonesia)," tukas Amelia Tjandra, Marketing Director PT ADM (10/11). Daihatsu sendiri menjual mobil bermesin 660 cc di Indonesia hanya dalam wujud Copen yang memang tak punya pilihan mesin lain.
Dari hal ini Amelia menyebut bahwa potensi K-Car untuk masuk tanah air cukup berat. "Kalaupun K-Car mau berkembang (di Indonesia) ya harus ada skema pajak baru yang menaunginya," seloroh wanita berambut pendek itu.
Danu
K-Car sendiri merupakan jenis mobil yang berdimensi sangat kompak dengan penggunaan mesin sekitar 600 cc yang rata-rata pakai turbo. Mobil jenis ini terbilang laris di Jepang karena pemerintahnya menggalakkan pajak mobil berdasarkan dimensi, semakin kecil mobilnya maka pajaknya makin ringan. Sementara di Indonesia LCGC masih jadi satu-satunya skema mobil pajak rendah dan rendah emisi.
Dengan skema pajak sekarang, menjual mobil bermesin 660 cc atau 1.200 cc akan sama saja dalam hal pajak. Itu yang membuat mesin 660 cc turbo milik Daihatsu tak begitu menggiurkan untuk dijual di sini.