Membeli mobil bekas memiliki cara yang lebih unik dari membeli mobil baru. Sumber untuk mendapatkan mobil bekas sangat beragam, mulai dari perorangan, showroom dan bisa juga didapatkan dari proses lelang.
Khusus untuk lelang, selain belum popular di kalangan masyarakat luas juga muncul stigma bahwa mobil yang dilelang merupakan unit yang kondisinya berada di bawah standar.
“Pada dasarnya mobil yang ditawarkan di balai lelang lebih beragam kondisinya dan memang ditawarkan dalam kondisi apa adanya,” terang Dady Doxa Manurung, President Director IBID-Balai Lelang Serasi saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis lalu (9/5).
“Namun bukan berarti tidak ada mobil yang benar-benar dalam kondisi cukup baik. Kami membagi-baginya dalam bentuk grade, di mana grade A sebagai yang tertinggi kondisi mobil memuaskan, begitu pun dengan surat-suratnya,” imbuhnya.
Untuk memudahkan pelanggannya dalam melakukan proses lelang, IBID pun mengusung platform digital yang memungkinkan peserta lelang tidak harus berada di tempat lelang. “Dengan IBID Live Auction memungkinkan peserta lelang secara online dan real time dari mana saja tanpa harus ada di lokasi lelang,” jelasnya.
Fitur-fitur lainnya yang terdapat di website dan aplikasi IBID ini antara lain: fitur beli Nomor Peserta Lelang (NPL) secara online, real time notification/tracking transaction process, membandingkan beberapa mobil sekaligus, menyimpan favorit, dan melihat tampilan foto 360 untuk bagian interior mobil.
Dady mengatakan bahwa platform digital merupakan suatu keharusan apapun bentuk bisnisnya saat ini. Kemudahan dan kenyamanan bertransaksi secara digital akan menjadi habit pasar.
