Transmisi otomatik saat ini tak lagi jadi anak tiri bahkan di bursa mobil bekas pun penjualan unit bertransmisi dua pedal mulai menggusur dominasi transmisi manual.
Khusus pada mobil bekas, jika ingin meminang mobil dengan girboks otomatik maka harus ekstra hati-hati, khususnya pada kondisi unit girboksnya karena apabila mendapatkan unit yang kurang segar resikonya adalah biaya perbaikan yang tidak bisa dibilang murah. Kali ini kita coba fokus membicakan tentang mobil bekas dengan pilihan girboks matik konvensional.
Foto: Ryan Fauzi
“Kenyamanan dengan transmisi matik harus dibayar dengan biaya sparepart dan perbaikan yang lumayan merogoh kocek. Karenanya saat memilih mobil bekas matik harus lebih detail untuk transmisinya,” terang Edward Adiwinata dari Razer Workshop yang buka praktik di bilangan Blok S, Jakarta Selatan.
“Jangan ragu untuk memeriksa segala sesuatunya baik itu fisik ataupun fungsi,” tambahnya.
Edward mengatakan bahwa pengecekan fisik seperti apakah ada kebocoran atau oli menetes merupakan bagian standar pengecekan. Pastikan bahwa tidak ada kebocoran pada girboks ataupun peranti pendukungnya.
Test drive alias jajal unit incaran merupakan agenda wajib yang tidak boleh dilewatkan. Beberapa tes ringan harus dapat dilalui seperti:
1. Lakukan pengujian pada seluruh perpindahan gigi pada transmisi otomatis di semua posisi. Pastikan perpindahan halus baik shift up ataupun shift down berjalan dengan presisi dan halus.
2. Masukan tuas ke R kemudian D. Injak pedal rem dan perhatikan hentakan girboks masih cukup kuat atau tidak. Pastikan respons dan hentakannya cukup kuat
3, Pastikan jeda waktu perpindahan gigi. Normalnya posisi D hanya punya jeda respons maksimal ½ detik dan R maksimal sekitar 1 detik-an
4. Cari jalan menanjak dan perhatikan kinerja girboknya. Pastikan girboks tetap responsif dan tidak selip.
Jangan lupa periksa jadwal penggantian oli matiknya. Jika perlu segera ganti dengan yang baru berikut dengan filter olinya.