Rawan Kecelakaan, Pengemudi Di Bawah Umur Cenderung Emosinya Tidak Stabil Kata Pakar

Kematangan berpikir belum serasi dengan keterampilan mengemudi.
Penulis: Erie W. Adji
Jumat, 26 September 2025 12:30 WIB
Tips - Rawan Kecelakaan, Pengemudi Di Bawah Umur Cenderung Emosinya Tidak Stabil Kata Pakar

Kecelakaan akibat kelalaian pengemudi usia dini sering berakibat fata (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)

Bagikan ke:
Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

OTODRIVER – Beberapa waktu lalu (21/9) terjadi kecelakaan di kawasan Pagedangan, Tangerang Selatan. Kejadian nahas tersebut menyebabkan seorang pengendara motor meninggal dunia karena tertabrak sebuah mobil yang dikendarai seorang remaja berusia 15 tahun. 

Kecelakaan fatal itu menambah panjang kasus kecelakaan yang diakibatkan pengendara kendaraan bermotor di bawah usia. Dalam keseharian juga masih banyak terlihat pengemudi mobil maupun pengendara motor yang sebenarnya belum cukup usia untuk memilik SIM. 

Kondisi yang memperihatinkan sekaligus berbahaya itu juga seperti belum ada penanganan khusus. 

Saat dihubungi langsung (24/9), CEO Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), Bintarto Agung, menerangkan bawah seorang pengemudi yang baik itu harus sehat mental dan fisik.

Selain itu wajib punya pengetahuan dasar cara berkendara yang berkeselamatan, pengetahuan dasar teknis kendaraan dan yang utama juga sudah mempunyai perilaku, sikap mental, attitude yang baik juga.

Saat ditanyakan apa perbedaan mendasar dalam kesadaran saat mengemudi bagi pengendara di bawah umur dibandingkan pengendara yang usianya sudah layak dapat SIM A, Bintarto secara lugas menyebutkan soal tingkat kedewasaan yang sangat berbeda di antara keduanya 

Dijelaskan lagi olehnya, pengendara di bawah umur biasanya kontrol emosinya belum stabil. Ditambah lagi kemampuan konsentrasi jangka panjang masih terbatas, serta kecenderungan ambil risiko lebih tinggi. 

Lebih detail lagi, secara neurologis, fungsi otak prefrontal yang mengatur pengambilan keputusan dan pengendalian impuls belum matang sepenuhnya.

Pria yang lebih dari 30 tahun menggeluti pendidikan keamanan berkendara itu juga menjelaskan bahwa pengendara yang usianya sudah cukup  umur  untuk punya SIM A secara umum lebih matang dalam pengambilan keputusan.

Karena lebih matang, pemilik usia cukup umur untuk SIM A bisa lebih memahami konsekuensi hukum dan sosial, serta punya rasa bertanggung jawab yang lebih baik.

Foto - Rawan Kecelakaan, Pengemudi Di Bawah Umur Cenderung Emosinya Tidak Stabil Kata Pakar
Pelatihan mengemudi secara prinsip wajib dilakukan di jalur tertutup (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)
Foto - Rawan Kecelakaan, Pengemudi Di Bawah Umur Cenderung Emosinya Tidak Stabil Kata Pakar
Belajar mengemudi di jalur khusus seperti membiasakan diri patuh dengan regulasi lalu lintas (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)

Kecakapan mengemudi di jalan tak bisa sekali jadi lewat pelatihan 

Karena adanya serangkaian perbedaan karakter bagi pemilik cukup usia dan yang belum cukup usia untuk memiliki SIM A ternyata tak juga bisa ditutupi dengan pelatihan mengemudi intensif bagi anak-anak. 

Masih menurut Bintarto, pelatihan diakuinya bisa meningkatkan skill teknis mengemudi. Sebut saja soal cara mengendalikan mobil, serta menoperasikan kendaraan, sampai memahami peraturan lalu lintas, pengoperasian kendaraan.

Tetapi pelatihan tidak bisa mempercepat kematangan psikologis serta tanggung jawab hukum. 

Menurutnya, tetap ada gap antara terampil mengemudi dan kematangan berpikir kompleks saat berkendara di jalan umum. 

Ditegaskan lagi oleh pria yang pernah menggeluti dunia reli ini,  perkembangan psikologis seseorang sejatinya tidak linear tetapi seiring dengan perkembangan umur dan pengalaman. Kalau sudah begitu maka kecakapan mengemudi yang sebenarnya tidak dapat diakselerasi hanya dengan pelatihan. (EW)

Foto - Rawan Kecelakaan, Pengemudi Di Bawah Umur Cenderung Emosinya Tidak Stabil Kata Pakar
Seorang anak belum cukup usia masih belum mampu memahami kompleksitas arus lalu lintas (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)

#kecelakaan #fatal #usiadini

Bagikan ke:
Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.