OTODRIVER - Saat tingginya frekuensi kendaraan bermotor di jalan arteri maupun bebas hambatan saat arus mudik. Potensi kemacetan bisa berujung meningkatnya suhu mesin mobil.
Memang idelanya sebelum keberangkatan saat arus mudik yang lalu dan menjelang arus balik perlu dilakukan cek berkala pada bagian sistem pendinginan mesin mobil khususnya komponen kipas elektrik, radiator, slang-slang air, hingga pompa air.
“Selain tetap rutin dalam hal pemeliharaan mobil, untuk lebih memastikan kondisi tetap prima, tidak melupakan soal sistem pendinginan mesin juga perlu lebih dicermati. Saat mobil berjalan mungkin gejala gangguan tidak muncul, namun jika berada di kemacetan dan kemudian indikator suhu mesin naik drastis maka ada kemungkinan terjadinya kerusakan atas komponen-komponen tadi,” wanti Dhany Ekasaputra selaku Promotion Manager & Technical Support PT Autochem Industry.
Langkah preventif pertama adalah melakukan pemeriksaan rutin terhadap kebocoran sistem pendinginan mesin.
Opsi preventif selanjutnya adalah memeriksa kondisi kipas elektrik. Pasalnya, kipas elektrik ini menjadi satu-satunya komponen yang mampu menjaga suhu mesin saat di tengah kemacetan.
Tak kalah penting adalah rutin memantau posisi cairan radiator. Terlebih pada kendaraan harian yang jam operasionalnya tinggi.
“Suhu mesin saat bekerja ada direntang 72-95 derajat celcius, jika di bawah itu atau lebih tinggi lagi sama-sama membuat mesin tidak bisa bekerja optimal, bahkan menjadi berbahaya jika panasnya tidak terkendali,” kata Dhany lebih lanjut.
Saat pemeriksaan posisi air radiator, perlu disadari juga bawah kinerja radiator akan dipengaruhi oleh cairan pendingin atau coolant di dalamnya. Cairan tersebut memiliki fungsi untuk mempertahankan stabilnya suhu mesin mobil saat bekerja.
Oleh karena itu perlu dipastikan memeriksa volume air radiator, termasuk reservoir, secara berkala. Umumnya, ada dua jenis cairan yang digunakan untuk raditor, yakni air biasa dan juga coolant. Salah satu kelebihan coolant adalah kehadiran aditif anti karat dan juga glycol.
Kandungan glycol di dalam coolant juga memegang peran penting. Komposisinya perlu diracik dengan tepat untuk disesuaikan dengan kebutuhan mesin dan kondisi lalu lintas dikeseharian.

Kenali ciri-ciri mesin mengalami overheat
Meskipun tidak ada yang berharap mesin mengalami overheat, namun bukan berarti tak bisa dikenali indikasinya.
Seperti tertera pada laman astra-daihatsu.id ada sejumlah hal yang bisa ditengarai adanya overheat:
1. Indikator Dashboard Menyala-Ini gejala yang paling mudah bisa dikenali Biasanya, beberapa mobil dilengkapi dengan lampu peringatan khusus yang akan berkedip atau menyala ketika suhu mesin terlalu tinggi.
2. Tercium Bau Menyengat-Jika Anda mencium bau yang tidak biasa seperti aroma manis atau bau terbakar dari mesin, ini bisa jadi tanda overheat. Bau tersebut biasanya disebabkan oleh cairan pendingin yang menguap atau terbakar.
3. Mesin Mobil Mati Mendadak-Suhu yang terlalu tinggi dapat mengganggu sistem bahan bakar dan proses pembakaran dalam silinder. Akibatnya, mesin mobil bisa mati mendadak. Hal ini sering kali terjadi karena pompa bahan bakar, injektor, atau busi tidak berfungsi optimal akibat suhu yang ekstrem.
4. Performa Mesin Menurun-Penurunan performa mesin bisa menjadi tanda bahwa suhu mesin sudah melewati batas aman.
5. AC Mobil Tidak Dingin-Sistem kerja AC mobil juga bergantung pada air radiator. Jika radiator terlalu panas, AC mobil tidak akan bekerja dengan baik.
6. Asap Keluar dari Kap Mesin-Asap atau uap yang keluar dari kap mesin adalah tanda serius bahwa mesin Anda mengalami overheat. Biasanya, ini terjadi akibat air pendingin yang mendidih dan bercampur dengan oli mesin.
Tindakan jika mobil overheat?
Jika Anda mendapati tanda-tanda di atas, jangan panic, segera lakukan beberapa langkah berikut:
- Segera matikan AC dan hidupkan pemanas mobil untuk membantu menurunkan suhu mesin.
- Berhenti di tempat aman, matikan mesin, dan tunggu hingga suhu mesin turun.
- Periksa cairan pendingin di radiator. Jika cairan berkurang, tambahkan cairan radiator setelah mesin dingin.
- Jika suhu mesin tetap tinggi, segera hubungi bengkel atau layanan darurat terdekat. (EW)