OTODRIVER – Akhir pekan lalu (26/10) sebuah SUV tertimpa pohon di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Kejadian berlangsung ketika hujan lebat disertai angin kencang yang membuat satu batang pohon ringan roboh dan merusak pilar A mobil itu hingga membuat pengemudinya meninggal dunia.
Berangkat dari hal tersebut, Otodriver coba menghubungi pakar keselamatan berkendara pekan ini (28/10), Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, menyebutkan bahwa kejadian tersebut bisa menimpa siapapun secara acak.
“Kondisi hujan sampai dengan yang intensitas lebat kadang saat mengemudi hanya fokus ke depan,” ungkap Sony.
Hal itu bisa dimaklumi, karena berkendara saat turun hujan yang deras akan membuat pandangan maupun konsenterasi ke soal-soal seperti; jarak pandang, genangan air, sampai memikirkan jalur alternatif.
Dalam situasi seperti, masih menurut Sony, menjadikan pandangan mata atau man’s eyes view mengarah ke bawah.
Sehingga perhatian di sisi sebelah atas dari kendaraan jadi kurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Tidak mengherankan kalau ada kejadian dimana ada kendaraan yang tertimpa tiang listrik, tersangkut kabel listrik, kejatuhan papan reklame, sampai kejatuhan pohon.
Ada juga kejadian dimana kendaraan terkena beragam material yang terbang karena hembusan angin kencang.
Berkaca pada kejadian nahas di Pondok Indah itu, kembali Sony menyebutkan bahwa sebenarnya kondisi pohon tersebut tidak serta merta tumbang. Jika ada memperhatikan, ada kemungkinan sudah ada tanda-tanda sebelumnya seperti posisi pohon yang miring.
Bisa juga ditandai dengan dahan maupun ranting yang melengkung maupun patah.
Tanda-tanda awal itu diakuinya bak buah simalakam bagi pengendara karena begitu ada dahan atau ranting pohon terlepas, bahkan sampai roboh, membuat pengendara jadi sulit menghindar karena kejadian yang tiba-tiba.
Termasuk jika misalnya tidak turun hujan, dan kejadian muncul saat ada kemacetan.
Pihak pengelola wilayah memang harus punya peran besar dalam menata lingkungan seperti itu.
Walaupun tindakan preventif yang dilakukan pengemudi memang bisa dilakukan seperti menghindari jangkauan dimensi pohon-pohon besar, tiang listrik, sampai papan reklame. “Termasuk ketika terjebak di kemacetan usahakan untuk tidak berhenti di bahwa pohon besar,” saran Sony.
Tentu saja menghindari jalan-jalan yang banyak pohon besar adalah yang mudah dilakukan kendati memang menjadi lebih sulit untuk ditempuh setiap saat.
Apalagi, keberadaan benda-benda besar seperti tadi bisa berada di sisi sebelah kiri maupun kanan jalan.
Tindakan yang paling aman tentu mecari titik perhentian yang aman untuk menunggu kondisi lebih kondusif saat turun hujan lebat. Namun bagi pengemudi mobil hal itu lebih sering tidak dilakukan.
“Pokoknya semua yang berpotensi membahayakan harus bisa dilihat oleh pengemudi untuk diminimalisir risikonya,” pungkas Sony. (EW)








