Merancang satu unit mobil memang diperlukan banyak faktor pendukung, salah satunya biaya. Diketahui, Toyota Motor Manufacturing menggelontorkan dana sebesar Rp2,5 triliun untuk mengembangkan Yaris Cross varian bensin dan hybrid.
Hal itu diungkapkan Direktur Toyota Motor Manucturing Motor Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono dimana investasi tersebut untuk melakukan lokalisasi produksi model Yaris Cross.
"Hadirnya Yaris Cross merupakan bagian dari komitmen Toyota Indonesia untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi, dengan memberikan lebih banyak pilihan model elektrifikasi dan kendaraan hemat bahan bakar bagi beragam lapisan konsumen," kata Warih di Karawang, Selasa (12/6).
Yaris Cross sendiri mempunyai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 80 persen. Penggunaan teknologi hybrid pada tipe Yaris Cross dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sebesar 45 persen dari semula menghasilkan 143 CO2 gr/km menjadi hanya 78 CO2 gr/km.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap dengan investasi Rp 2,5 triliun produk Yaris Cross ini bisa memperoleh kesuksesan seperti Toyota Kijang Innova Zenix sebagai produk elektrifikasi pertama TMMIN.
"Kehadiran model ini juga akan memberikan lebih banyak pilihan model elektrifikasi dan kendaraan hemat bahan bakar bagi beragam lapisan konsumen," ujar Agus.
Lebih lajut, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam mengungkapkan dalam pengembangan Yaris Cross, Toyota melibatkan setidaknya 270 perusahaan komponen lokal.
"Hal ini bukanlah pencapaian yang mudah, namun kami yakin bahwa pengembangan dan penguatan industri otomotif nasional lah yang dapat menjawab berbagai tantangan serta menajamkan posisi dan potensi Indonesia dalam persaingan kendaraan elektrifikasi global." ujar Bob.