Ban serep adalah peranti yang sangat penting, apalagi dalam keadaan emergency. Ketika ban utama bocor, maka ban serep harus siap menggantikannya.
Walaupun sudah ada teknologi runflatt yang digunakan mobil-mobil Eropa, namun regulasi di Indonesia tetap mengharuskan mobil yang dijual di tanah air menyertakan ban cadangan. Selain itu, terdapat pula jenis ban serep space saver spare tire yang memiliki dimensi lebih tipis untuk telapaknya.
Karena sifatnya hanya untuk keperluan emergensi, maka ban ini tak lebih banyak ‘nganggur’ dibandingkan dipergunakan. Lalu berapakah tekanan ban yang pas untuk ban serep ini?
“Ukuran yang dikenakan pada ban serep harus lebih besar dibandingkan dengan ukuran ban standarnya,” ujar Abeng, pemilik bengkel ban Victory Auto Sport yang berlokasi di kawasan Tangerang Selatan ketika dihubungi oleh tim OtoDriver (29/5)
“Hal ini bertujuan supaya pada saat dipergunakan lebih mudah kita samakan kebutuhan tekanan bannya dengan ban utama yang telah terpasang. Tinggal kempesin saja sesuai dengan kebutuhan,” jelasnya.
“Ban dengan tekanan angin yang lebih besar, karena kapasitas tekanan ban yang bisa disimpannya bisa 2-3 kali lipat dari ukuran yang direkomendasikan untuk ban utama (yang biasanya tertera pada pintu atau pilar B sebuah mobil),” sambungnya.
“Ini berlaku untuk semua ukuran ban dan jenis ban serep,” tutupnya.