Belakangan sedang marak terjadi kebakaran mobil yang terjadi tiba-tiba di berbagai ruas jalan, bahkan beberapa di antaranya terjadi saat mobil sedang melaju. Sayang berbagai pihak kerap menyimpulkan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh arus pendek (korsleting) listrik saja. Kebanyakan pengguna mobil belum mengetahui sebab pasti mengapa bisa terbakar begitu hebatnya.
Wajib diketahui bahwa api dapat tercipta jika unsur segitiga api yang terdiri dari oksigen, panas dan bahan bakar terpenuhi. Mobil yang sedang melaju telah memenuhi dua unsur yakni tersedianya oksigen dan panas, sedangkan bahan bakar berada dalam ruang tertutup.
Dalam hal ini, korsleting hanyalah sebagai panas yang tercipta akibat pertemuan kutub plus dan minus pada arus DC mobil. Panas dari hubungan arus pendek tersebut dapat melepuhkan isolator yang berwujud pembungkus kabel tetapi tidak akan terbakar jika tidak ada bahan bakarnya.
Reza Hardian selaku Instruktur DeID (Defensive Indonesia) menyebutkan, “Jika sampai terjadi kebakaran pada mobil, kemungkinan ada jalur bahan bakar yang terbuka. Nah, terbukanya mekanisme ini yang harus ditelusuri (20/5).”
“Uap bahan bakar yang bocor 'halus' dan membentuk kabut di ruang mesin ini yang berbahaya,” tambah Reza. Penguapan bahan bakar atau kabut terjadi karena berbagai sebab, mulai dari modifikasi selang bensin, karburator, atau injektor.
Tidak menutup kemungkinan, kebocoran itu juga terjadi karena ulah dari hewan pengerat seperti tikus ataupun kucing yang menggerogoti kabel kelistrikan dan saluran bahan bakar. Hewan-hewan tersebut menyusup ke dalam ruang mesin lewat lubang di bawah mobil.
Maka ada baiknya selalu mengecek kondisi ruang mesin sebelum mengemudi. Apalagi jika mobil sebelumnya jarang dipakai dalam waktu lama. Ditambah cuca panas yang mulai masuk di beberapa wilayah Indonesia juga sering dihiasi berbagai kasus kebakaran.
Istimewa
