Beranda Tips

Ini Penyebab Tol Cikarang Banjir

Tips
Penulis: Ivan Hermawan
Senin, 15 Februari 2016 06:00 WIB
Tips - Ini Penyebab Tol Cikarang Banjir
Bagikan ke:

Hujan lebat yang mengguyur kawasan Jabodetabek pada siang kemarin, menyebabkan kemacetan di beberapa titik. Yang terparah adalah meluapnya air dan menyebabkan banjir di tol Cikarang km 37 yang melebar di kedua ruas tol. Kondisi paling buruk terjadi di ruas tol arah Jakarta, genangan banjir membuat medan jalan lumpuh hingga ribuan kendaraan terpaksa dialihkan ke luar via Tol Karawang Barat, Karawang Timur, dan Cibatu.

Banjir yang menggenangi kawasan ini terbilang jarang terjadi, bahkan tanpa ada banjir pun, kemacetan kerap mengular jelang pintu tol Cikarang Utama. Namun penyebab banjir yang menggenangi ruas jalan tersebut hingga mengakibatkan kemacetan hingga 8 km ternyata adalah meluapnya air dari danau.

"Meluapnya air Danau Alam Sari dengan ketinggian sekitar 50 Cm sepanjang 500 meter dari km 37,500 ke km 37 arah Jakarta, untuk keluar tol Cikarang Pusat sementara ditutup," jelas Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto seperti dikutip detikcom, Minggu (14/2/2016).

Lokasi danau yang tepat berada di pinggir tol dan tak sanggup lagi menjadi saluran pembuangan air dari jalan tol ketika hujan lebat mengguyur rata wilayah Jabodetabek, disebut pihak kepolisian mengakibatkan air justru balik menggenang ke jalan.

Danau Alam Sari merupakan danau buatan yang menjadi fasilitas restoran Alam Sari yang terdapat di kawasan Kota Delta Mas, Cikarang, tepat di pinggir tol km 37,500. 

Sebelumnya diberitakan bahwa tol menuju Jakarta dari arah Cikampek mengalami kemacetan parah di dua titik. TMC Polda Metro Jaya menyebut bahwa pada pukul 17.26  WIB Tol Cikampek km 37 arah Jakarta banjir. 

#tol #tol-banjir #tol-macet

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.