BUS-TRUCK - Khusus Jemaah haji, dan juga umrah asal Indonesia, telah disediakan puluhan bus yang dinamakan Bus Shalawat sebagai moda transprtasi selama beribadah di tanah suci.
Bus-bus tersebut dimiliki oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Arab Saudi melalui anak usahanya yang bernama BPKH Limited.
Seluruh bus itu untuk mengoperasikan bus, BPKH Limited bekerja sejumlah operator transportasi yang telah memiliki izin lengkap dari otoritas Pemerintah Saudi.
Dalam musim haji tahun 2025, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, memastikan Bus Shalawat yang mengantarkan jamaah haji Indonesia dari hotel menuju Makkah telah dilengkapi dengan sistem posisi global (GPS) yang terintegrasi dengan sistem pelaporan digital.
"Angkutan antar kota menggunakan bus berusia maksimal lima tahun yang berkapasitas 42 penumpang, dilengkapi pendingin udara yang berfungsi secara baik, tombol darurat pembuka pintu, dan GPS yang terintegrasi dengan sistem pelaporan digital," jelas Fauzin dalam keterangannya yang diberikan secara daring (18/5).
Fauzin juga memastikan, seperti dkutip dari Antara, bus-bus itu dilengkapi dengan kursi dan fasilitas yang ramah lansia serta penyandang disabilitas.
Baca juga: Mau Jadi Supir Bus Di Arab Saudi? Ini Syaratnya...
Baca juga: Indonesia Beli Bus Di Tanah Suci Untuk Jamaah haji
"Setiap bus juga menyediakan kotak kesehatan, toilet, kotak pendingin, serta air minum kemasan 330 ml per jamaah. Bus akan siaga di depan hotel satu jam sebelum keberangkatan dalam kondisi bersih dan siap jalan," ucap lagi.
Diingatkan, seluruh layanan tersebut telah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), dengan para sopir yang telah dibayar resmi, sehingga jamaah tidak diperkenankan memberikan tip.
Terdapat sedikitnya 32 bus shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jemaah berkebutuhan khusus lainnya.
Bus tersebut didesain khusus dengan model low deck agar bisa dilewati kursi roda, serta pada bagian dalam juga disiapkan tempat khusus untuk menyimpan kursi roda.
Jamaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah (Makkah), akan menggunakan terminal Syib Amir. Sedangkan jamaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan menggunakan terminal Jabal Ka'bah. Kemudian, jamaah yang tinggal di wilayah Misfalah akan menggunakan terminal Ajyad.
Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam penyiapan layanan bus shalawat. Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer. (EW)
