BUS-TRUCK – Menyebut nama Ankai di arena bus nasional, khususnya bus kota, merupakan nama yang pernah mengaspal di jalan Jakarta. Namun pegorepasian bus-bus gandeng itu dihentikan pada tahun 2016 seiring terjadinya kebakaran yang membuat kerusakan berat pada bus bermesin diesel itu.
Alhasil, setidaknya 30 unit bus merek Ankai kemudian belum beriperasi lagi hingga kini.
Kendati begitu pabrikan yang bermarkas di wilayah Heifei, Tiongkok, ini pada tahun 2024 merupakan merek yang mendapatkan catatan penjualan yang sangat positif. Setidaknya sampai 10 bulan pertama tahun ini.
Dikutip dari laman Sustainablebus, pabrikan yang berdiri tahun 1997 itu mendapuk pertambahan penjualan wholesale sampai 29 persen.
Selama bulan Januari hingga Oktober 2024 tercatat angka laku sebesar 4.2249 unit.
Hal itu ditambah lagi agresivitas pabrikan ini dalam mengembangkan berbagai teknologi yang berkaitan dengan bus. Langkah singifikannya ketika menjalin kolaborasi teknis dengan raksasa bus asal Jerman, Setra, yang satu payung dengan Daimler Trucks.
Kerjasama itu memberikan kesempatan bagi Ankai untuk lebih menguasai teknologi racang bangun bodi bus. Lebih spesifik lagi, pabrikan yang kini punya kapasitas produksi seibu unit per tahun itu sebagai yang pertama kali mampu membangun bodi bus dengan spesialis monokok di tahun 1998.
Pada tahun 2001, pabrikan dengan nama lengkap Anhui Ankai Automobile Co., Ltd. tersebut memperpanjang kesepakatan teknologi dengan pihak Setra. Salah satunya diberi kesmepatan meracik bodi model S 315.
Model ini kemudian dilansir dengan nama lengkap Ankai Setra HFF6120K35 pada tahun 2002. Hingga kini dikenal sebagai salah satu bus dengan tingkat kenyamanan terbaik di kelasnya.
Didukung puluhan industri pendukung
Indentik sebagai pabrikan bus yang punya penguasaan teknologi tinggi bukanlah tanpa alasan.
Karena setidaknya, ada 50 perusahaan yang berada di dalam ekosistem Ankai dalam hal produksi serta pengembangan teknologi. Ankai juga yang kemudian mampu berkontribusi besar atas penetapan 30 basis standar produk serta teknologi di industri bus Tiongkok.
Kemampuan yang di atas rata-rata pabrikan Asia itu didasari juga oleh penguasaan 1.048 paten di industri bus. Di mana itu juga terdiri dari 349 paten yang ditemukan sendiri oleh pihak Ankai.
Penguasaan teknologi itu sangatlah lengkap baik untuk bermesin fosil maupun yang bertenaga listrik. Sebut saja dalam sektor; energy management, vehicle control systems, data acquisition, power batteries, drive motors, intelligent driving, bahkan termasuk teknologi hydrogen-fueled bus.
Belum lagi masih ada ratusan kepemilikan paten atas manajemen energi di sebuah bus.
Khusus untuk bus listrik pihak Ankai juga sudah mampu menghasilkan pembangkit daya bus tenaga listrik generasi ke-4.
Satu langkah maju dibuktikan lagi oleh pihak Ankai, bisa membuat bus tanpa pramudi dengan label teknis “5G+ Autonomous Driving Technology.
Semakin luar biasa penguasaan teknologi bus yang bisa berjalan sendiri itu lewat kehadiran produk berkode L4. Model ini berisi ratusan teknologi autonomous untuk sebuah bus; laser radars, millimeter-wave radars, ultrasonic radars, sampai visual perception devices.
Model L4 akhirnya bisa berjalan sendiri nyaris seprti ada pramudi manusia yang bisa memantau kondisi jalan raya dengan segala kondisi lalu lintas sekaligus rangkaian rute yang akan dilewati.
Berpindah jalur, menghindari halangan di seputar bus, serta proses otomatis dalam hal berhenti dan berjalan.
Tentu saja bus bermesin konvensional juga tidak ditinggalkan. Kali ini mengandalkan seri N8 sebagai bus untuk kebutuhan perjalanan wisata yang paling canggih di antara produk pabrikan bus asal Cina yang lain.
Seri N8 diklaim sebagai bus paling nyaman serta paling aman bagi penumpang. (EW)
Baca juga: Transjakarta Rilis 200 Bus Listrik
Baca juga: Foton Punya Andalan di Segmen Bus Listrik, Mau Hadir di Indonesia?