OTODRIVER - Toyota sepertinya tak terlalu tergesa untuk tancap gas kembangkan kendaraan listrik murni. Mereka justru lebih intens menggarap kendaran hybridnya. Bos besar Toyota, Akio Toyoda meyakini bahwa proporsi kendaraan listrik murni tidak akan melampaui 30 persen, sehingga masa depan EV murni dominator penggerak industri otomotif masih belum bisa dipastikan.
Namun bukan berarti pabrikan otomotif terbesar di dunia itu diam begitu saja terkait dengan EV murni. Inovasi tetap dilakukan bahkan tahun depan dikonfirmasikan bahwa pikap Hilux EV akan masuk jalur produksi.
Seperti dilansir dari motor1, seorang eksekutif perusahaan mengatakan pada reuters bahwa unit Hilux setrum ini akan dirakit di Thailand.
Kehadirannya sekaligus menjadi jawaban Toyota untuk menyaingi Isuzu D-Max EV yang juga bakal dirakit di Negeri Gajah Putih itu. Selain itu Toyota juga tengah mempertimbangkan Hilux EV nya ini akan diturunkan juga ke pasar ekspor.
Dari sisi spesifikasi teknis, belum terungkap secara gambling, namun dikatakan bahwa mobil ini mampu melaju hingga 124 mil atau sekitar 199,5 km. Itu pun belum diketahui standar siklus pengujiannya secara spesifik.
Toyota menggunakan basis pengembangan mobil ini dari Hilux single cabin long bed dengan penggerak 4x2 yang dijual di Thailand.
Berbincang mengenai jarak tempuh yang relatif pendek itu Wakil Presiden Eksekutif Toyota Motor Asia, Pras Ganesh, mengatakan kepada Reuters bahwa bobot menjadi perhatian. “Semakin jauh jangkauan yang harus saya pakai, semakin banyak baterai yang harus saya pakai, yang berarti bobot kendaraan juga menjadi jauh lebih berat, yang berarti muatannya bisa jauh lebih sedikit.”
Sedikit merefresh ingatan. Program mobil listrik ini juga dilakukan Toyota pada sosok Innova EV di Indonesia.
Beberapa kali mobil listrik yang dikonversi dari Innova ‘reborn’ ini nampak melakukan pengetesan jalanan di Indonesia.
Baca juga: Innova EV Beredar Lagi Di Jalanan. Kejutan Apakah Yang Akan Dihadirkan Toyota?
“Mobil-mobil tersebut memang sedang melakukan pengambilan data untuk bahan studi tentang konversi mobil listrik,” tutur Bob Azam Direktur Corporate Affairs PT TMMIN saat dihubungi Otodriver beberapa waktu lalu.
Hanya saja sepertinya nasib Innova EV belumlah sejelas Hilux EV. Pihak Toyota Indonesia belum bersedia menjelaskan secara lebih mendetail mengenai nasib proyek Innova EV di Indonesia. (SS)