OTODRIVER - Komponen utama mobil listrik ialah sebuah baterai yang menyalurkan tenaganya. Dan celakanya, komponen utama tersebut masih tidak terjangkau harganya hingga saat ini.
Hal ini tentu menjadi alasan mahalnya harga jual Electric Vehicle (EV), apalagi masih banyak komponen untuk membuat baterai, didatangkan langsung dari luar negeri.
Otodriver menemukan fakta menarik saat mengunjungi pabrik mereka yang terletak di Bekasi.
Assembly Process Engineer PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) Fajar Ahya mengungkapkan bahwa harga satu set baterai Hyundai Ioniq 5 kisarannya nyaris separuh dari harga mobil mobil listrik andalan Hyundai tersebut.
Baterai merupakan salah satu komponen paling menentukan dari sebuah mobil listrik, harganya pun memang masih fantastis, mengingat teknologinya yang kompleks untuk dikembangkan saat ini.
Baterai juga menjadi komponen paling mahal dalam sebuah kendaraan listrik, tidak terkecuali baterai dari salah satu mobil ramah lingkungan primadona di pasar Indonesia itu, yang harganya berkisar antara Rp 300 juta - Rp 400 juta.
Komponen baterai adalah yang paling mahal, harganya sekitar Rp300 juta untuk versi standar, dan berkisar Rp 400 juta untuk Ioniq 5 versi long range,” kata Fajar ditemui di pabrik PT HMMI, di Bekasi, Jawa Barat, Senin, (2/9).
Berdasarkan laman resmi Hyundai Indonesia, Senin (2/10), harga Ioniq 5 Bluelink versi termurah yakni Prime Standard Range dengan jarak tempuh 384 kilometer adalah Rp759 juta. Sementara versi lebih tingginya Prime Long Range (jarak tempuh 481 kilometer) dijual seharga Rp800 juta, dan Signature Long Range (jarak tempuh 451 kilometer) seharga Rp 870 juta.
Ini artinya, harga baterai pada kendaraan tersebut hampir mencapai separuh dari harga jual mobil itu sendiri. (AB)