Daimler AG Mercedes-Benz benar-benar serius menggarap mobil ramah lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan biaya investasi mereka yang menyentuh angka US$ 47 miliar atau setara dengan Rp 681,7 triliun untuk pengembangan mobil listrik.
Seperti dilansir Autoblog, pabrikan asal Jerman tersebut berencana meluncurkan tiga platform kendaraan listrik pada 2025, dan mendirikan delapan pabrik baterai tambahan.
"Titik kritisnya semakin dekat, dan kami akan siap karena pasar beralih ke listrik pada akhir dekade ini," ujar Chief Executive Officer Daimler AG Mercedes-Benz Ola Kallenius dalam sebuah pernyataan.
Setelah bertahun-tahun dikritik karena terlambat mengadopsi mobil bertenaga baterai murni, Mercedes-Benz langsung menggebrak dengan EQS dan versi listrik dari S-Class pada awal tahun ini. Sedan itu mendapat pujian dari para analis dan pengulas mobil karena memadukan daya tarik kelas atas dan jangkauan kompetitif yang menantang model dari Tesla.
Perusahaan mengatakan tetap berpegang pada target profitabilitasnya di tengah pergeseran mobil listrik. Itu tidak memberikan tanggal pasti kapan akan menghentikan mesin pembakaran internal seperti bensin dan diesel, karena laju peralihan ke baterai sangat bervariasi di berbagai wilayah.
Yang pasti, Mercedes-Benz akan siap untuk beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik pada akhir dekade ini.