Ketika Anda mengalami mogok di jalan, tentu hal tersebut sangat menyebalkan. Apalagi jika tahu mobil Anda sedang tidak bermasalah. Tapi, lain halnya jika kerusakan mobil parah, dan harus diderek ke bengkel. Terlebih lagi, roda empat yang bermasalah bertransmisi otomatis. Mobil otomatik punya konstruksi yang lebih kompleks.
Seperti dilansir dari laman resmi Mobil88, untuk menderek mobil matik ini tidak bisa sembarangan. Ada dua model yang bisa dilakukan saat menderek mobil matik, model gendong dan tarik.
Mobil derek gendong ini merupakan cara yang paling aman karena mobil mogok diletakkan di atas bak mobil derek. Sementara untuk model tarik, ada dua roda yang diangkat dan dua roda lagi bergerak mengikuti mobil dereknya.
Bagi mobil matik, jika diderek dengan model tarik ini harus benar-benar tepat penanganannya. Jangan sampai salah ketika menarik dua roda, karena harus roda penggerak yang diangkat agar tidak merusak sistem transmisi.
Jadi ketika mobil matik dengan penggerak roda depan, maka roda depan tersebut yang diangkat. Sebaliknya jika penggerak roda belakang maka roda belakang ini yang harus diangkat. Kenapa begitu?
Pada sistem transmisi matik ini ada bagian di dalamnya yang butuh pelumasan dari oli matik. Ketika mobil tidak menyala dan roda penggerak ini tetap bergerak maka akan membuat kerusakan pada sistem matiknya.
Sistem transmisi otomatis ini terdapat disc flange yang membutuhkan pelumasan, ada disc dan clutch, ketika mobil mogok maka tidak ada pelumasan sama sekali karena mesin mati sehingga pompa oli pada transmisi juga mati. Karena tidak ada pelumasan maka disc-nya akan aus karena gesekan sehingga terjadi kerusakan.
Di luar soal mogok, jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi oli transmisi terutama bagi mobil matik, supaya kinerja sistem matik mobil selalu dalam kondisi baik. Oli transmisi juga sebaiknya diganti secara periodik, disesuaikan dengan ketentuan yang ada di buku manual kendaraan.