Sebelum resmi dijual di Indonesia, Hyundai lebih dulu memperlihatkan mobil listrik Ioniq dan Kona di area perkantoran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Seperti dijelaskan Menteri Luhut, pihaknya mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak seperti Hyundai Motors Indonesia, yang menunjukkan bahwa pemangku kepentingan tengah bekerja sama, termasuk pihak pemerintahan dan sektor swasta, dalam mengakselerasi program mobil listrik berbasis baterai.
"Saya ingin Hyundai menyebarkan pesan kepada para produsen lainnya dari mobil listrik dan baterai, bahwa Indonesia menyambut baik rencana investasi terkait program-program seperti ini," jelas Luhut dalam siaran pers yang diterima OtoDriver.
Sedangkan YoungTack Lee, President of Hyundai Motor Asia-Pacific menambahkan, Hyundai adalah salah satu pelopor dan pemain terkemuka di industri otomotif yang menawarkan kendaraan listrik murni.
"Kami senang karena telah mendapat kesempatan untuk memperlihatkan kedua model battery electric vehicles kami, Ioniq dan Kona kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Hyundai selalu berkomitmen dalam menyediakan solusi mobilitas yang lebih pintar, dan Indonesia merupakan salah satu pasar penting bagi kami," tambahnya.
Hyundai Ioniq sendiri hadir sebagai hatchback yang menawarkan wujud dari sebuah inovasi, kecanggihan, performa, dan gaya. Mobil ini lebih dari sekedar mewah dan modern, namun juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang nyaman dan kekinian.
Saat ini, sebagai wujud kontribusi jangka panjang dengan cara memperkuat sektor ekspor Indonesia, Hyundai tengah membangun pabrik manufakturnya di Tanah Air, dengan nilai investasi sebesar USD 1,55 miliar hingga 2030, yang mencakup biaya produk dan pembangunan. Fasilitas ini menjadi pusat manufaktur pertama dari Hyundai di kawasan ASEAN yang memasok produk Hyundai kepasar-pasar utamadi kawasan tersebut.