Mobil Listrik vs Mobil Diesel Bio Solar, Adu Biaya Dan Waktu Untuk Road Trip

Mobil Listrik vs Mobil Diesel Bio Solar, Adu Biaya Dan Waktu Untuk Road Trip

Mobil listrik kini dinilai menjadi solusi di tengah kenaikan harga BBM. Mobil tanpa mesin pembakaran ini tentu akan lebih efisien karena tidak lagi membutuhkan BBM untuk mesin penggeraknya.

Namun di tengah infrastruktur tol yang kian rampung di pulau Jawa, bepergian jalan darat alias road trip mungkin menjadi salah satu kegiatan yang kini giat dilakukan.

Lantas, kami akan membuatkan komparasi singkat mengenai mobil listrik versus mobil bermesin diesel yang masih sanggup menenggak BBM jenis Bio Solar yang menjadi pilihan BBM termurah di Indonesia saat ini. Jarak yang ditempuh adalah dari daerah Pondok Pinang Jakarta Selatan ke Kota Semarang Jawa Tengah sejauh 446 km. Adapun parameter yang dikomparasi, yakni jumlah uang yang dikeluarkan serta waktu yang dibutuhkan untuk pengisian listrik atau pengisian BBM.

Mobil listrik yang kami gunakan kali ini adalah MG ZS EV. Mobil listrik yang masih dalam tahap perkenalan ini menggunakan motor listrik bertenaga 177 dk dan torsi 280 Nm. Adapun baterai yang diusungnya berkapasitas 50,3 kWh serta klaim jarak tempuh terjauhnya mencapai 403 km berdasarkan lembaga NEDC.

Pengisian listrik MG ZS EV

Dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam serta kondisi lalu lintas yang lengang, MG ZS EV membutuhkan tiga kali pengisian daya. Yakni sebelum perjalanan, lantas pengisian yang kedua di rest area ruas tol Palikanci KM 207A, kemudian di Rest Area KM 379A ruas Tol Batang-Semarang. Dua kali pengisian daya selama perjalanan tersebut membutuhkan waktu 188 menit menunggu. Lantas, berapa biaya yang dibutuhkan selama tiga kali pengisan daya penuh?

Dengan biaya Rp 2466, 78 per kWh, untuk melakukan perjalanan ini , ZS EV membutuhkan biaya total Rp 264.687. Sebagai rinciannya, mobil ini diisi penuh dayanya saat pertama kali perjalanan dengan biaya total Rp 124.079 untuk 50,2 kWh, lantas pengisian kedua sebesar Rp 114.286 untuk 46,53 kWh untuk dan pengisian ketiga sebanyak Rp 26.856 untuk 6,63 kWh.

Kru OtoDriver pun berkesempatan untuk melakukan perjalanan dengan rute yang sama menggunakan sebuah Toyota Fortuner bermesin diesel keluaran tahun 2013. Fortuner ini ditenagai oleh mesin diesel yang sudah dilakukan remap ECU, sehingga tenaga mesinnya mencapai 289 dk dan torsi 720 Nm sehingga konsumsi BBM-nya diasumsikan lebih boros dibandingkan dalam kondisi standar pabrik tetapi masih sanggup menenggak solar berkualitas rendah jenis bio solar.

Dengan rute 466 km tersebut, Fortuner ini hanya membutuhkan 1 kali pengisian BBM, yakni sebelum perjalanan. Volume solar yang dibutuhkan sebanyak 65 liter dengan biaya sebesar Rp 442.000. Sebagai catatan, harga bio solar per liter Rp 6.800.

Sebagai kesimpulan, Toyota Fortuner ini mungkin membutuhkan biaya yang lebih banyak untuk pengisian BBM. Kendati demikian, Fortuner bisa memangkas waktu lebih cepat sekitar 188 menit.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com