OTODRIVER – Mazda masih menunggu respon konsumen Indonesia untuk mendatangkan mobil listrik yang baru-baru ini melakukan debut dunianya yakni EZ-6. Model tersebut merupakan sedan listrik Mazda hasil kolaborasi Mazda dengan Changan yang merupakan merek mobil asal Tiongkok.
Namun menurut Pramita Sari selaku Marketing and Communications General Manager PT EMI, pihaknya masih menunggu seberapa besar antusias konsumen Indonesia akan kehadiran mobil listriknya ini.

"Saat ini, kami juga sedang melihat kira-kira responnya (konsumen) seperti apa ya," ujarnya saat momen peluncuran Mazda CX-80 di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (23/1).
Mazda pertama kali memamerkan EZ-6 di pameran mobil Beijing hingga awal Mei lalu, termasuk konsep SUV listrik Arata. EZ-6 akan diproduksi menjadi dua varian, yakni mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) dan plug-in hybrid (PHEV).
Berbicara desain, meskipun lampu depannya agak generik, kisi-kisi besar di bagian ini diapit dengan lekukan ke dalam yang kontras dan sangat khas Mazda. Bagian sampingnya sederhana dan elegan, mengingatkan pada Lucid Air, terutama pada bentuk kelongsong pintu bagian bawahnya.
Untuk versi listrik murni, EZ-6 ditenagai oleh motor listrik 255 hp penggerak rodda belakang. Ada dua varian baterai yang ditawarkan, yakni baterai LFP berkapasitas 56,1 kWh dan 68,8 kWh dengan jangkauan 480 km dan 600 km. Fitur pengisian cepat memungkinkan baterai terisi dari 30 persen hingga 80 persen dalam 15 menit.
Versi EREV menggabungkan mesin 1.500 cc dengan motor listrik 214 hp. Mesin hanya berfungsi sebagai generator untuk memperpanjang jangkauan kendaraan, yang bervariasi tergantung pada baterai.
Dengan baterai yang lebih kecil, EREV menawarkan jangkauan mode listrik mencapai 130 km dan jangkauan total 1.300 km. Sedangkan pilihan baterai yang lebih besar meningkatkan jangkauan EV Mode hingga 200 km. (AW).