OTODRIVER - Pada gelaran Mudik In Style (MIS) 2024, pilihan Suryo Sudjatmiko. Managing Editor OtoDriver ini menjatuhkan pilihan pada Honda CR-V RS e:HEV untuk mengantarnya pulang kampung ke Yogyakarta.
Asupan teknologi hybrid pada CR-V generasi IV ini menjadi salah satu daya tarik Suryo dalam menjatuhkan pilihan pada SUV yang didatangkan secara CBU dari Thailand.
“Ini mobil yang cukup menarik, legendaris dan sayang untuk tidak dicoba,” ungkap pria berkepala pelontos ini.
Setidaknya Suryo punya beberapa alasan mengapa ia pilih CR-V RS e:HEV ini
* Cukup menggoda untuk mencoba langsung teknologi hybrid pada sebuah Honda CR-V e:HEV. Honda pernah mengklaim bahwa CR-V gen 6 ini punya konsumsi BBM seirit LCGC namun tetap bertenaga.
* Memiliki ruang bagasi yang cukup luas, walaupun harus berbagi tempat dengan penyematan baterai untuk sistem hybridnya. Volume bagasinya masih menyentuh angka kurang lebih 600 liter. Tentunya ini akan cukup bermanfaat saat membawa barang-barang dan juga oleh-oleh.
* Memiliki kabin yang lega, posisi duduk yang cukup nyaman dan pas pada bagian depan. Posisi mengendara yang ergonomic untuk sebuah SUV. Sedangkan untuk baris kedua punya leg room yang cukup lega, sehingga memberikan kenyamanan berkendara bagi penumpang baris kedua.
Secara penampilan, eksterior SUV ini boleh dikatakan merupakan yang terbaik dari semua generasi CR-V yang ada. Bagian wajah nampak garang namun tetap elegan dengan gril berkelir hitam glossy yang dipadu dengan lampu LED yang dilengkapi dengan adaptive driving beam. Sistem ini menggunakan proyektor lampu LED yang ketinggiannya dapat menyesuaikan kondisi, sehingga tidak menyilaukan pengemudi yang ada di depannya.
Tampilan bagian depan ini semakin stylish dengan kehadiran sepasang ‘mata kucing’ disematkan di kanan-kiri depan wheel arch roda depan. Sayang perangkat ini hanya berfungsi sebagai memantulkan cahaya saja, beda dengan CR-V lansiran pasar Amerika Utara yang memanfaatkannya sebagai side marking lamp.
Sedangkan pada bagian buritan, ciri khas CR-V dengan lampu vertikalnya masih tetap dipertahankan. Lampu vertikal ini jadi ciri khas CR-V yang diturunkan sejak generasi pertama diluncurkan.
Mengenai penggeraknya, mobil ini digerakkan oleh mesin 4 silinder 2.0 liter Atkinson Cycle dan motor elektrik yang disandingkan dengan baterai lithium dengan kapasitas 1.06 kWh. Jadi output gabungannya mencapai 207 PS dan torsi 335 Nm. “Cukup bertenaga, menyenangkan dan menenangkan selama perjalanan. Sedangkan konsumsi bahan bakarnya melihat dari MID sempat menyentuh angka 23,1km/liter,” imbuhnya.
Secara umum desain interior mobil ini cukup simple, tak terlalu berlebihan. Instrumennya mudah dibaca dan dimengerti. Bangku baris pertama relatif besar dan cukup nyaman, sehingga pengemudi ataupun penumpang tidak lekas lelah saat dalam perjalanan. Sedangkan baris keduanya pun cukup luas dengan hamparan legroom dan juga headroom yang lega. Tak ada keluhan dari penumpang baris kedua dalam perjalanan mudik yang rata-rata memakan waktu 10 hingga 13 jam.
Nah, versi hybrid ini tidak dilengkapi dengan bangku baris ketiga, seperti halnya versi turbonya. Posisi baterai sepertinya telah menyita ruang pada bagian ini, namun absennya bangku 3rd row ini menyuguhkan ruang bagasi yang cukup lapang.
CR-V RS e:HEV adalah varian termahal dari line up yang ada di Indonesia.
Hal yang disukai
* Irit bertenaga
* Posisi duduk pengemudi maupun penumpang cukup baik
* Mobil yang simple dan mudah digunakan
* Desain mature tetap mengikutsertakan ciri khas desain CR-V
Hal yang tidak disukai
* Klakson single tone, kurang gagah dan berwibawa
* Desain tuas transmisi terkesan kurang mewah
* Suspensi terasa terlalu lembut mengesankan sedikit limbung. (SS)