OTODRIVER – Toyota Hilux Rangga resmi hadir di Indonesia. Pikap satu ini diklaim bakal memenuhi kebutuhan konsumen komersial di Indonesia dengan segala kelebihannya.
Namun menariknya, meski dikhususkan untuk pasar Indonesia, Hilux Rangga ini tidak diproduksi di Indonesia. Hilux Rangga justru merupakan produk Completely Build Up yang didatangkan langsung dari pabrik Toyota di Thailand.
Lantas, mengapa Toyota tidak memproduksi lokal Hilux Rangga? Anton Jimmy Suwandi selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan bahwa secara keluarga Hilux memang diproduksi di Negeri Gajah Putih dan angka produksi di Negara tersebut sangat besar.
"Kita perlu tahu bahwa Hilux memang pusatnya di Thailand. Mereka produksi cukup besar, baik untuk domestik maupun buat ekspor. Saat ini, kalau melihat volume impor dan melihat situasi, memang masih CBU dulu ya," ujarnya saat momen peluncuran Hilux Rangga di Jakarta Utara, Selasa (15/10).
Masih menurutnya, meski Hilux Rangga merupakan produk CBU, akan tetapi di lapangan proporsi konten lokalnya akan lebih besar karena kebutuhan masing-masing konsumen.
"Yang kita impor lebih banyak jenis pick-up dan cab-chassis. Walaupun impor, tapi kinerja untuk domestik income-nya juga besar. Kalau membeli produk yang bensin Rp 188 juta (Cab-Chassis 2.0 Standard M/T) karoseri domestiknya lebih besar dibandingkan nilai impornya. Kalau dibeli local content-nya bahkan bisa lebih tinggi dari 40-50%. Jadi, ini merupakan kesempatan yang baik untuk karoseri di Indonesia mengembangkan bisnisnya," tambahnya.
Dan sejauh ini, Toyota belum berencana untuk memproduksi lokal Hilux Rangga.
"Saat ini belum ada (rencana memproduksi lokal Hilux Rangga). (Peluang memproduksi lokal) terbuka saja, karena kan sebenarnya platform IMV di Indonesia juga diproduksi. Diskusi selalu ada. Ini dinamis dan tidak menutup kemungkinan," tutup Anton. (AW).