OTODRIVER - Ford Motor dan General Motors diperkirakan bakal segera meninggalkan Tiongkok. Seperti dikutip dari reuters.com (2/7), langkah ini diambil guna memprioritaskan investasi dan menjaga modal mereka dalam transisi kendaraan listrik (EV) yang mahal
Angka penjualan Ford dan GM di Tiongkok memang telah mengalami penurunan signifikan dalam dekade terakhir. Padahal sebelumnya, Cina menjadi pasar General Motors.
Kini untuk mendapatkan keuntungan, GM dan Ford harus menghadapi tantangan berat. Apalagi BYD dan Geely memperumit situasi mereka saat ini.
John Murphy selaku analis dari Bank of America Securities menyarankan agar segera mengambil langkah keluar dari China bagi Detroit Three, seperti yang ia ungkapkan dalam presentasi tahunannya mengenai "Car Wars," sebuah laporan industri yang dipantau secara ketat.
Murphy mengingatkan bahwa ketiga perusahaan besar ini kemungkinan akan harus mengambil langkah-langkah lebih tegas untuk mengurangi pengeluaran, khususnya di bagian produksi mesin berbahan bakar yang saat ini menjadi sumber utama keuntungan mereka.
Beliau juga pernah berbicara dalam sebuah acara yang diadakan oleh Automotive Press Association di pinggiran kota Detroit, ia menekankan perlunya mengelola bisnis inti dengan tindakan yang sangat agresif.
Dia menggambarkan pendekatan ini sebagai solusi yang memerlukan usaha keras untuk menghadapi tantangan yang ada di pasar otomotif global saat ini.
Selama beberapa tahun terakhir, China, yang merupakan pasar otomotif terbesar di dunia, telah terbukti sebagai lingkungan yang tidak ramah bagi banyak produsen mobil asing. (AW).