OTODRIVER - Episode ke-2 Toyota Epic Journey merupakan lanjutan dari episode sebelumnya. Kali ini Fitra Eri, Om Mobi dan Ridwan Hanif tiba di Surabaya, setelah hari sebelumnya di Malang dan Pasuruan.
Masih mengandalkan Yaris Cross hybrid, perjalanan dari Surabaya ini akan berlanjut hingga Pulau Madura untuk mencari kuliner yang belum pernah mereka coba.
Di awal video, ketiga reviewer menjelaskan bahwa Yaris Cross hybrid dibangun menggunakan platform yang berbeda dengan Yaris hatchback yang biasa kita temui. Yaris Cross menggunakan platform DNGA-B yang sudah digunakan terlebih dulu oleh Avanza dan Veloz. Inilah mobil dengan platform DNGA-B pertama yang mendapatkan asupan elektrifikasi. Mesin bensinnya menggunakan tipe 2NR-VEX berkapasitas 1.5 liter yang dipadu dengan motor listrik 1NM SC synchronous untuk sistem hybridnya, serta dibekali dengan baterai lithium ion berkapasitas 0,7 kWh.
Sebelum melaju ke Madura, ternyata mereka menyempatkan diri untuk mengunjungi Surabaya Submarine Monument yang lokasinya tepat di pusat kota. Museum ini cukup menonjol dengan kehadiran kapal selam KRI Pasopati yang dipamerkan di halaman depannya.
Sebagai informasi. Kapal rakitan Soviet ini digunakan tentara Republik Indonesia untuk membebaskan Irian Barat pada 1962. Hadirnya kapal bersejarah ini ternyata untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang berjuang kala itu dan dianggap sesuai dengan julukan kota Surabaya yang juga Kota Pahlawan.
Bermain sekitar 10 menit di museum dalam video Epic Journey Episode 2 di channel OtoDriver, ketiga reviewer kembali ke rencana awal untuk melaju ke Madura.
Di tengah perjalan, mereka sempat memperlihatkan konsumsi BBM yang diperoleh Yaris Cross hybrid mencapai 24,7 km/liter. Sebuah pencapaian yang sangat baik jika berbicara trek yang dilalui tidak semuanya jalan bebas hambatan.
Uniknya, dalam perjalanan dari Surabaya ke Madura ketiga reviewer memilih untuk menggunakan Kapal feri ketimbang melewati jembatan Suramadu. Jadilah mereka mengarahkan mobil ke pelabuhan Tanjung Perak.
Sesampainya di Tanjung Perak lalu masuk ke kapal feri, ketiga reviewer merasa senang karena terbantu oleh ground clearance Yaris Cross hybrid setinggi 170 mm yang tidak ada masalah sama sekali ketika mereka melewati sambungan jalan hingga masuk ke dalam kapal.
Tidak hanya itu, bodinya yang kompak juga membuat mobil ini mudah mendapatkan parkir di dalam kapal.
Nah, setelah memakan waktu kurang lebih 30 menit menyeberang, akhirnya mereka sampai di Pulau Madura. Saat itu, Fitra Eri dan Om Mobil bercerita sedikit mengenai carok dan karapan sapi yang identik dengan pulau yang terkenal dengan tambang garam tradisionalnya ini. Lanjut, ketiga reviewer sepakat untuk berhenti di Bebek Sinjay, hidangan yang sayang dilewati jika Anda sedang di Madura.
Okee setelah makan, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Di sini, Fitra Eri menjelaskan keunggulan dari mesin 1.500 cc hybrid yang punya konsumsi BBM baik, kemudian hening, serta terasa tetap responsif.
Lalu mereka juga membicarakan fitur keselamatan TSS (Toyota Safety Sense) yang menjadi daya tarik mobil ini. Apalagi dengan adanya adaptive cruise control, mengemudi Yaris Cross jadi terasa lebih santai karena bisa mengatur jarak terdekat dengan mobil depan.
Sepanjang perjalanan, kami juga melihat Ridwan Hanif tampak begitu santai duduk di kursi belakang dengan ruang kaki serta kepala yang memadai, lalu ia juga merebahkan arm restnya, sehingga duduk di belakang rasanya tetap nyaman.
Sebagai penutup Episode 2, mereka berhenti untuk mencoba sate lalat (sate ayam, sapi dan kambing dengan porsi kecil) dan memperlihatkan bahwa perjalanan dari Surabaya ke Madura menggunakan Yaris Cross hybrid mencatatkan 25,5 km/liter.
Artikel selanjutnya bisa melihat Epic Journey Episode 3. (AB)