OTODRIVER – Mobil listrik kian menjamur di Indonesia. Namun, tentu banyak orang yang masih meragukan akan durabilitas sebuah mobil listrik.
Salah satu komponen yang sangat vital di sebuah mobil listrik adalah baterai. Ya, karena baterai merupakan sebuah jantung dari sebuah EV.
Sebenarnya, indikator kondisi sebuah baterai mobil listrik sama dengan sebuah smartphone. Hal tersebut diungkapkan oleh Eko Fachrurozy selaku Product Planning Manager PT Chery Sales Indonesia (CSI).
“Prinsipnya sama dengan Smartphone ya. Baterai mobil listrik seiring pemakaian kesehatan baterai akan turun 5-10 persen pada masanya. Tapi sebenarnya kan masih bisa digunakan,” jelasnya saat bincang-bincang manajemen PT CSI bersama awak media di GIIAS 2024, Sabtu (20/7).
Saat terjadi kerusakan pada sebuah baterai mobil listrik Chery, pihaknya menyebutkan akan menggganti setiap komponen terkait.
“Ketika masa warranty ternyata ada penurunan terus ternyata ada kerusakan sel, pasti tetap diganti selama masih dalam masa warranty,” tambahnya.
Namun ketika ditanya soal harga per sel baterai setelah masa garansi hangus, pria yang dipanggil Eko ini belum bisa menyebutkan harganya.
“Belum tahu (harga per sel baterai). Namun yang pasti secara umum banderol baterai itu 60 persen dari harga mobil,” tutupnya.
Tidak hanya Chery, setiap merek yang menjual mobil listrik pun belum bisa memastikan harga pasti dari komponen baterai tersebut ketika sudah habis masa garansi. (AW).