Baterai menjadi komponen penting untuk setiap kendaraan listrik, dan Indonesia sudah mempersiapkan berbagai formulasi guna membangun ekosistem di Tanah Air.
Bahkan, menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, aktivitas produksi akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.
"Tahun 2024 pada semester pertama itu ada yang sudah mulai produksi dari LG yang akan dibangun di Karawang," katanya, dikutip dari laman YouTube Sekretariat Presiden.
Seperti diketahui ada empat perusahaan yang akan masuk ke Indonesia, yaitu LG Energy Solution dari Korea Selatan, Contemporary Amperex Technology Co (CATL) dari China, BritishVolt dari Inggris, dan Foxconn dari Taiwan.
Lebih lanjut ia mengatakan, nantinya ekosistem baterai akan disusun dari hulu ke hilir dengan LG dan CATL, dan konstruksinya akan dimulai pada tahun ini.
"Mereka akan menggandeng perusahaan lokal di bawah holding BUMN pertambangan dan juga melakukan kerjasama dengan Antam," tambahnya.
Tak hanya memproduksi saja, Bahlil mengatakan ekosistem yang akan dilakukan nantinya akan lebih terstruktur hingga melakukan recycle.
"Kemudian prekusor, katoda, baterai cell, sampai dengan recycle. Jadi ini satu ekosistem yang mungkin salah satu pertama kali di dunia, karena yang lainnya itu parsial. Ini yang sekarang sudah running di tahun ini," ungkapnya.
Bahlil menilai Indonesia merupakan pasar besar, untuk itu berbagai langkah strategis dilakukan dan jangan sampai pasar luar negeri yang tumbuh di Tanah Air.
"Kita itu punya pasar besar jangan sampai penetrasi dilakukan dari luar negri, makanya kita jaga dan terus mempersiapkan," tungkasnya.