OTODRIVER -  Pabrik Isuzu – Fujisawa Plant yang berlokasi di Fujisawa-Shi, Kanawaga, Jepang ini sudah beroperasi sejak tahun 1962, secara konsisten terus memproduksi kendaraan light, medium hingga heavy-duty truck dengan teknologi canggih.

Tidak hanya menjadi pusat pengembangan model-model baru Isuzu. Menariknya, Isuzu Fujisawa Plant ini merupakan salah satu pabrik tertua yang hingga saat ini menjadi salah satu bagian terpenting bagi Isuzu global untuk memasarkan produk ke lebih dari 150 negara dan mencapai pangsa pasar No.1 di 45 negara pada tahun 2021.

Dengan luas lebih dari 100 hektar dan didukung 8.719 tenaga kerja, Isuzu Fujisawa Plant mencatat produksi sebanyak 300.000 unit sepanjang tahun 2022 dan diperkirakan meningkat menjadi 314.000 unit pada tahun 2023 ini

Di Jepang, Isuzu memiliki dua fasilitas pabrik. Yakni selain Fujisawa Plant, Isuzu juga memiliki pabrik yang khusus membuat mesin, spareparts ataupun komponen pengganti.

Pabrik tersebut adalah Tochigi Plant. Dilanjut, seluruh pabrik Isuzu di dunia, termasuk pabrik Fujisawa dan Tochigi di komando oleh kantor pusat Isuzu di Yokohama-shi, Kanagawa.

Dalam menjamin kualitas kerja dari pekerja yang baik, Isuzu memiliki nilai yang disebut dengan Isuzu Monozukuri (IM). Melalui nilai ini, setiap pekerja Isuzu memiliki mindset bahwa dalam proses produksi, tidak ada satupun langkah atau tindakan yang berisiko menghasilkan cacat produksi atau defect.

Teknologi dan manajemen di pabrik Isuzu Fujisawa turut diakui Erwin Sinaga, yang menjadi salah satu peserta dalam program On Job Training (OJT) Isuzu Indonesia di Jepang.

"Mereka teknologinya sudah banyak menggunakan robot. Bahkan di lini painting sudah semuanya robot. Sistem kerjanya sudah lebih tertata. Manajemen produksi untuk satu tahun sudah direncanakan matang. Mau bikin apa sudah ketahuan,” ungkap Erwin, yang dikirim ke Jepang pada tahun 2013, dan kebetulan saat itu baru diangkat karyawan.

Ketakjubannya akan teknologi Isuzu yang dikenal jagonya diesel modern, kala itu sempat membuatnya tersenyum-senyum sendiri. Dibenaknya saat itu, Ia berpikir  bisa kendaraan niaga, namun teknologi dan fitur-fiturnya sudah seperti kendaraan penumpang. (GIN)