OTODRIVER - Toyota akan menggunakan teknologi baterai terbaru untuk deretan mobil listriknya yaiitu battery electric vehicle (BEV), plug-in hybrid EV (PHEV) dan hybrid EV (HEV) dengan baterai solid-state dan bipolar mulai tahun 2027 hingga 2028.
Penggunaan baterai tersebut diklaim dapat memotong durasi pengisian daya jauh lebih ringkas, yakni hanya dalam waktu kurang dari 10 menit baterai bisa penuh atau mencapai 100 persen.
"Dibandingkan dengan teknologi baterai sekarang, sangat jauh perbedaan peningkatannya, waktu pengisian lebih ringkas, dan jangkauan jarak tempuhnya juga lebih jauh," President & Executive Chief Engineer Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Yoshinki Konishi di kepada sejumlah media Indonesia di Tokyo, Jepang dikutip dari Antara, Senin (30/10).
Namun menurutnya, terdapat juga masalah dalam mengembangkan teknologi baterai ini masih membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Untuk itu, Yoshinki mengatakan bahwa baterai bipolar, yang akan dirilis lebih dulu karena membutuhkan biaya yang jauh lebih murah ketimbang solid-state.
"Saya pikir baterai solid-state adalah game changer untuk masa depan. Tapi saat ini memang masih sangat mahal terkait biayanya. Struktur bipolar lebih baik dari monopolar, jarak tempuh, waktu pengisian lebih baik, dan secara biaya jauh lebih murah dari solid-state," papar Yoshinki.
Baterai bipolar sendiri menghasilkan efisiensi energi yang lebih tinggi dengan tingkat pengisian daya yang lebih cepat. Bentuknya yang ringkas juga dapat memaksimalkan pemanfaatan ruang dan mengurangi beban bobotnya. Sehingga memiliki potensi penghematan biaya di bidang manufaktur, membuatnya lebih layak untuk diadopsi secara masal. (GIN)