Tampaknya, segmen mobil low cost green car (LCGC) akan terus berlanjut di pasar otomotif Indonesia. Hal ini diyakini karena masih banyak konsumen first time car buyer atau kelompok orang yang belum kesampaian beli mobil baru untuk pertama kalinya.
Larisnya LCGC juga bisa diambil dari data Gaikindo, dimana distribusi dari pabrik ke diler untuk model LCGC tembus 186.649 unit tahun 2022. Tahun sebelumnya ada di angka 146.520 unit.
Hal ini juga disampaikan Henry Tanoto, Vice President TAM, menilai penjualan LCGC tahun ini tidak akan jauh berbeda dari tahun lalu.
"Harapannya juga LCGC ini akan perform seperti sebelumnya. Pasar LCGC berada di level 186 ribuan, meningkat positif sebanyak 27 persen dibanding tahun 2021. Paling tidak pertumbuhannya akan sama seperti pertumbuhan market atau bisa lebih juga," papar Henry di Jakarta, Senin (13/2).
Masih menariknya LCGC, karena kendaran jenis ini merupakan favorit bagi first buyer yang ingin memiliki mobil pertama. "Kami melihat, konsumen yang ingin memiliki mobil pertama masih banyak di segmen ini," ujar Henry.
Meskipun dipredik akan terus berlanjut pasar LCGC, namum beberapa pabrikan otomotif sebenarnya sudah tidak lagi mengeluarkan line up LCGC. Seperti PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang sudah dua tahun tidak meluncurkan mobil LCGC, begitu pun dengan PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI).
Sedangkan, Toyota memperbarui salah satu produk LCGC andalan dengan All New Agya yang menggunakan platform, mesin dan desain baru. Strategi baru untuk produk ini yakni varian standar masih kategori LCGC.