OTODRIVER - Honda CR-V generasi terbaru resmi hadir di tanah air dan untuk pertama kalinya di Indonesia SUV Honda ini mengandalkan penggerak hybrid.
Lantas, mari kita simak mekanisme e:HEV yang diterapkan pada Honda CR-V generasi ke-6 ini.
Honda CR-V generasi terbaru ini diklaim memiliki sistem hybrid yang sedikit berbeda dengan model-model lain yang dipasarkan.
Umumnya, sistem yang diterapkan pada mobil-mobil hybrid yakni semi-paralel dan mekanisme ini banyak ditemukan di mobil Toyota seperti Yaris Cross, Kijang Innova Zenix, Corolla Cross, hingga Prius.
Kemudian ada juga ditemukan di merek Wuling, yakni Almaz hybrid.
Ada juga mekanisme sistem hybrid seri, yakni seperti diteukan di Nissan Kicks, di mana motor listrik menjadi penggerak utama mobil dan mesin bensin hanya bertugas mengisi daya baterai.
Sedangkan di CR-V e:HEV, Honda menyebutkan bahwa mekanisme hybrid yang diusung adalah seri/paralel switching.
Secara garis besar, mesin dan motor listrik bekerja secara bergantian, berbeda dengan mekanisme hybrid seri-paralel yang memungkinkan motor listrik dengan mesin bensin bekerja secara bersamaan untuk menggerakkan mobil.
Pada sistem hybrid e:HEV, saat mobil berjalan dan perjalanan di dalam kota, motor listrik yang menggerakkan mobil.
Sedangkan untuk akselerasi secara halus, mesin bensin menggantikan peran motor listriknya.
Ketika melakukan akselerasi kuat, motor listrik kini yang bertugas sebagai penggerak dan ketika cruising di kecepatan tinggi, pengerak dialihkan ke mesin bensinnya.
Sedangkan pada proses dekselerasi, motor listrik kembali mengambil peran untuk kembali mengisi daya baterai.
Honda CR-V e:HEV ditenagai oleh perpaduan mesin bensin 2.000 cc 4 silinder Atkinson Cycle yang berpadu dengan motor listrik sehingga menghasilkan tenaga keseluruhan mencapai 207 PS serta torsi 335 Nm.
Baterai yang diusung pada CR-V e:HEV memiliki kapasitas yang cukup kecil, yakni 1,04 kWh. (AW).