PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengumumkan akan memproduksi mobil listrik Mitsubishi Minicab-MiEV di Indonesia mulai awal tahun 2024. Dengan begitu, kendaraan ini akan menjadi produk mobil listrik pertama dari Jepang yang diproduksi di negara ini. Selama ini, mobil listrik merek Jepang didatangkan secara completely built up (CBU).
Minicab-MiEV merupakan kendaraan listrik bertenaga baterai niaga ringan yang pertama kali diperkenalkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021. Kendaraan ini telah menjalani tes pasar yang intensif.
Hikaru Mii, Director of Product Strategy Division PT MMKSI mengatakan, Minicab-MiEV akan menyasar segmen logistik. Khususnya, untuk pemenuhan pengiriman barang di perkotaan. Dengan dimensi kendaraan yang cukup kompak, kendaraan ini mampu bergerak lincah sehingga bisa beroperasi di wilayah Jakarta atau di wilayah dengan jalan-jalan tidak terlalu lebar.
“Mitsubishi Minicab-MiEV akan diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia terlebih dulu. Namun, tidak menutup kemungkinan akan diekspor untuk menggarap pasar luar negeri,” kata Hikaru di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Rencananya pada tahun 2024, Mitsubishi Motors akan mulai memproduksi dan memasarkan Minicab MiEV. Kendaraan listrik niaga yang diklaim andal untuk dijadikan armada dalam bisnis logistik.
Sebelum memutuskan untuk memproduksi dan memasarkan Minicab MiEV, Mitsubishi terlebih dahulu melakukan aktivitas Proof of Concept (POC) alias studi terkait penggunaan kendaraan listrik niaga tersebut.
Untuk wilayah Jakarta, studi bersama dilakukan dengan PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek sebagai bagian dari GoTo Group, dan DHL Supply Chain Indonesia.
Sementara untuk area Bali, telah dilakukan dalam agenda EV Joint Project untuk mendukung operasional salah satu perusahaan yang bergerak penunjang pariwisata, yaitu Be Sanur. Guntur Harling, General Manager of Product Strategy Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengatakan, rekan MMKSI bisa mendapatkan keuntungan, seperti penghematan biaya operasional, dengan aktivitas POC yang saat ini masih berlangsung.
