Kenneth Paul Block atau yang dikenal luas sebagai Ken Block telah berpulang beberapa waktu lalu karena kecelakaan snowmobile yang dialaminya. Ia dikenal sebagai pereli dan freestyler dari AS, walau tergolong ‘telat’ dalam melakukan debut motorsportnya.
Co-Founder DC Shoes ini baru menjejakkan karir balap di usia 37 tahun, tergolong cukup berusia. Walau demikian, ia berhasil menyabet gelar Rookie of the Year Rally America pada debut di musim perdananya. Ia pun akhirnya mulai menekuni beberapa cabang balap mulai dari WRC, hillclimb hingga rallycross.
Namun demikian, pria kelahiran 21 November 1967 ini pun meraih kemasyuran setelah ia menggunggah video Gymkhana yang lahir ketika ia sedang melakukan latihan. Dengan menggunakan Subaru WRX jadilah kiprah perdana video aksi Gymkhana pertama pada 2008 yang kemudia viral. Ia pun kemudian meneruskan aksi-aksi seru lainnya.
Sepanjang karir beberapa mobil untuk aksi Gymkhana hadir. Bahkan Ford pun hadir mensuportnya. Alhasil ia pun berkreasi lebih luas lagi. Tak hanya melakukan eksplorasi pada mobil reli saja, namun merambah pada jenis mobil lainnya seperti pony car yang dilabeli sebagai Hoonicorn RTR, sebuah Mustang Notchback lansiran 1965 yang dirombak total dengan menggunakan mesin V8 moderen dan memiliki penggerak 4 roda. Ia muncul perdana pada Gymkhana VII di tahun 2014.
Kreasi yang menurut kami lebih ‘gendheng’ lagi muncul pada Gymkhana 10 pada 2018. Ia memilih menggunakan pikap Ford F150 model tahun 1977 sebagai kanvasnya.
Model inilah yang merupakan satu-satunya mobil yang ia gunakan bermodal mobil pekerja.
Sosok Hoonitruck pun kemudian hadir dan tetap mempertahankan ukuranya sebagai pikap Amerika dengan ukuran fullsize walau mengalami pemangkasan ketinggian suspensi secara ekstrim.
Selain mendapat dukungan penuh dari Ford, pemilihan pikap ini bukan tanpa sebab. Block menjatuhkan pilihannya lantaran punya kedekatan emosional dengan F-150 1977.
Block muda mulai mengenal mobil melalui F-150 1977 milik ayahnya. Ia pertama kali belajar mengemudi dengan mobil ini, melakukan burnout pertamanya dan melakukan loncatan dari belakang bak dengan motor trailnya.
Hubungan emosional itulah yang mendorongnya untuk menciptakan legenda yang sekarang abadi yaitu "Hoonitruck". "Saya selalu menginginkan salah satu truk generasi itu," kata Ken dikutip dari Motortrend.
Untuk membangun sebuah pikap dengan kemampuan manuver tingkat tinggi, tim modifikator dari Gank Hoonigan ini pun melakukan beberapa langkah yang sama dengan yang ada pada Mustang Hoonicorn.
Alhasil Hoonitruck sepenuhnya menggunakan sasis custom, kaki-kaki custom hingga drivetrain khusus seperti yang didapat dari cetak biru Hoonicorn.
Usulan pertama dengan menyodorkan mesin V8 Coyote yang sudah ditune-up seperti halnya Hoonicorn. Namun Blue oval berubah pikiran dan menyodorkan mesin 3,9 liter V6 twin turbo EcoBoost yang mampu membiakkan daya 914hp. Mesin yang sama dengan yang digunakan oleh mobil balap Ford GT Le Mans.
Jelas Ford F-150 Hoonitruck bukan pikap biasa dan sejauh ini ia merupakan pikap paling ektrem dan mampu melakukan aksi-aksi ekstrem di jalanan.
Hoonitruck Engine | |
Engine | Custom-tuned, 3.5 liter, twin turbocharged, Ford Performance/Roush Yates EcoBoost V6 engine |
Displacement | 3496 cc |
Cylinders | 6 |
Power | 914 PS @ 7400 rpm |
Torque | 951 Nm @ 6450 rpm |
Transmission | 6-Speed Sadev SC90-24. |
Wheel drive | All Wheel Drive (AWD) |
0-60/0-100 mph | 2.5/5 sec |
Top Speed | 172 mph |