OTODRIVER - Di pasar global, mobil listrik asal China lebih mendominasi soal penjualan ketimbang pabrikan asal negara lain termasuk brand benua Eropa.
Salah satu alasannya karena brand asal Tiongkok tersebut menjual produknya lebih terjangkau ketimbang yang lain.
Mengapa bisa lebih terjangkau? Ternyata seperti dilansir Reuters, hal ini disebabkan oleh kebijakan insentif dan subsidi promosi industri yang telah berlangsung selama satu dekade di Beijing, yang memungkinkan Tiongkok menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia dan mengendalikan rantai pasokan kendaraan listrik global, termasuk bahan bakunya.
Harga kendaraan listrik buatan Tiongkok biasanya seperlima lebih murah dibandingkan model buatan Uni Eropa, kata Komisi Eropa.
Kebijakan tersebut juga telah melahirkan industri kelas berat seperti pembuat baterai EV terbesar di dunia CATL (300750.SZ) dan BYD yang menggantikan Volkswagen (VOWG_p.DE) tahun ini sebagai merek mobil terlaris di Tiongkok.
Keunggulan biaya dan rantai pasokan Tiongkok telah menarik perusahaan asing untuk berproduksi di sana.
Yang paling terkenal adalah Tesla (TSLA.O), yang pabrik raksasanya di Shanghai memproduksi lebih dari 700 ribu kendaraan pada tahun 2022, atau setengah dari total produksi pembuat mobil Amerika Serikat (AS). Renault (RENA.PA) dan BMW (BMWG.DE) juga membuat mobil untuk ekspor di China.(AB)