Bantuan subsdi untuk mobil listrik hanya diberikan dua pilihan, yaitu Hyundai dengan Ioniq 5 dan Wuling bersama Air EV. Namun, bagaimana jika kedua mobil tersebut tiba-tiba dinaikan harganya?
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang mengatakan para produsen dilarang menaikkan harga kendaraan. Pemerintah juga bakal melakukan pengawasan terhadap para produsen yang mendapat bantuan tersebut.
"Kita sebagai pembina industri, kalau pedoman umumnya kita sampaikan ke Anda. Kalau Anda mengikuti program ini, maka Anda tidak bisa menaikkan harga sampai Desember 2023, itu mudah sekali. Maka insentif itu melalui produsen," ujar Agus saat konferensi pers Bantuan Subsidi Kendaraan Listrik di Jakarta, Senin (6/3).
Sementara itu, bagi pembeli yang ingin mendapatkan mobil listrik subsidinya, dealer akan menginput data sesuai prosedur dan mengajukan klaim insentif ke Bank BUMN atau Himbara, apakah berhak mendapatkan subsidi ini. Jika memenuhi persyaratan, Bank BUMN akan membayar penggantian klaim insentif bantuan kepada produsen.
“Jadi bantuan ini diberikan kepada produsen. Ini untuk mempermudah kami melakukan kontrol. Jadi ada beberapa lembaga yang memang terlibat dalam skema pembelian kendaraan listrik ini, tentu kami sendiri di Kemenperin, yakni ada Kementerian Keuangan, Manufaktur, Dealership, Verifikator, dan Bank BUMN,” ujar Agus.
Otodriver juga sudah merangkum harga harga mobil listrik saat ini yang mendapat bantuan subsidi dari pemerintah:
Wuling
Wuling Air ev Standard Range: Rp 243 juta
Wuling Air ev Long Range: Rp 299,5 juta
Hyundai
Hyundai Ioniq 5 Prime Standard Range: Rp 748 juta
Hyundai Ioniq 5 Prime Long Range: Rp 789 juta
Hyundai Ioniq 5 Signature Standard Range: Rp 809 juta
Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range: Rp 859 juta