OTODRIVER-Sudah 45 tahun Daihatsu mulai dibuat di Indonesia, dan pekan ini (7/7) unit produksi yang resminya bernama Sunter Assembly Plant di kawasan Sunter, Jakarta Utara, diluncurkan sebuah Daihatsu Terios yang juga menjadi unit kedelapan juta.
Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor, Yasushi Kyoda, mengatakan bahwa pencapaian produksi ke-8 juta unit juga berkat kontribusi berbagai pihak. “Kami mengucapkan terima kasih yang tulus atas kepercayaan dari seluruh pelanggan setia, pemerintah di Indonesia, serta seluruh pihak yang telah membantu capaian ke 8 Juta unit ini,” ujar Kyoda.
“Capaian ini juga berkat dukungan para stakeholder yang melibatkan lebih dari 1.700 supplier dan lebih dari 600 UMKM di Indonesia. Kami berharap ADM dapat selalu menyediakan Best Value Product yang berkualitas untuk pasar otomotif di Indonesia dan juga di dunia,” sambungnya.
Didukung oleh lima pabrik dan beragam fasilitas lainnya seperti R&D Center, Service Part Center, Vehicle Logistic Center, dan Head Office, menjadikan ADM memiliki kapasitas produksi 530.000 unit per tahun.
Faktor-faktor tersebut menjadikannya sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di Indonesia. Sekaligus juga menjadi basis produksi dan komponen dalam memenuhi permintaan baik untuk pasar domestik, maupun global bagi grup Daihatsu dan Toyota.
Angka 1 juta unit ditorehkan oleh ADM pada tahun 2005 ADM mencapai produksi ke-1 juta unit pada 2005. Waktu itu didukung oleh keberhasilan produksi kolaborasi pertamanya, yaitu Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza.
Sejalan dengan itu ADM juga terus berkomitmen memperbesar perannya di dunia otomotif nasional dengan membangun pabrik baru yang modern sekaligus ramah lingkungan di Karawang Timur, Jawa Barat.
Pabrik baru tersebut menelan investasi sebesar Rp2,9 triliun dengan konsep E-SSC (Evolution, Simple, Slim, Compact). Kapasitas produksinya sebesar 140.000 unit per tahun.
Ditemui di perhelatan yang sama, Sri Agung Handayani, Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication PT Astra-Daihatsu Motor menyebutkan bahwa pencapaian angka produksi 8 juta unit di Juli 2023 sebenarnya bisa lebih cepat. “Jika tidak ada pandemi, pencapaian 8 juta itu bisa jadi sudah tercapai akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023,” ujarnya.
Saat disinggung soal peluang bahwa pabrik baru tersebut memang akan jadi basis produksi kendaraan listrik maupun hibrida secara tersirat diterangkan oleh Sri Agung Handayani. Bahwasanya kehadiran kendaraan “masa depan” itu sudah dalam proses yang sedang intensif dilakukan pihaknya. “Yang jelas kami sangat memperhatikan soal kesiapan berbagai hal, termasuk kapasitas produksi,” pungkasnya. (EW)