Apa Yang Terjadi Jika Bensin Beda Oktan Dicampur?

Apa Yang Terjadi Jika Bensin Beda Oktan Dicampur?

Semua produsen bahan bakar bensin akan menyediakan berbagai jenis bahan bakar yang dilihat dari nilai oktan yang dilabelkan kepadanya.

Oktan adalah ukuran ketahanan terhadap ketukan (knocking) yang ditimbulkan bensin terhadap mesin saat terjadi pembakaran. Ketukan terjadi ketika bahan bakar terbakar prematur di mesin, menyebabkan suara khas yang menyerupai ketukan.

Nilai oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar untuk tidak menyala sendiri di bawah kompresi tinggi. Semakin tinggi nilai oktan, artinya bahan bakar tersebut punya kemampuan untuk menahan kompresi yang lebih tinggi yang ditahan bahan bakar itu sebelum terjadi self igniton di dalam ruang bakar mesin.

Jadi semakin tinggi rasio kompresi sebuah mesin membutuhkan oktan yang tinggi pula. Namun terkadang kita menemui kondisi yang kurang ideal, semisal kondisi bahan bakar kita tinggal sedikit dan mengharuskan untuk segera isi BBM. Sayang, bahan

bakar dengan oktan yang sesuai dengan mobil kita tidak tersedia, maka terpaksa kita beli BBM beda spek itu masuk ke dalam tangki bahan bakar kita.

Apa yang terjadi pada BBM itu dan apa pengaruhnya pada

mesin?

“Jika dicampur dua jenis BBM dengan nilai oktan yang berbeda, maka akan muncul bahan bakar dengan nilai oktan baru. Semisal bahan bakar dengan nilai oktan 92 dicampur dengan oktan 95, hasilnya adalah nilai oktan baru yang berada di antara kedua nilai tersebut,” terang Colin Chin, Shell Fuel Scientist, dikutip dari Instagram Shell Indonesia.

“Besaran oktannya sangat tergantung seberapa besar rasio percampuranya. Pastinya angka yang akan keluar berada di antara keduanya,” lanjut Chin.

Bahan bakar ‘campuran’ tadi akan menimbulkan dampak yang berbeda pada tiap-tiap mesin, tergantung pada spesifikasi mesin dan yang direkomendasikan oleh pabrikan.

“Semisal, mesin dengan spesifikasi oktan 92, ketika harus menenggak campuran oktan 92 dan 95, maka hasilnya cenderung akan lebih baik, karena nilai oktan berada di atas rekumendasi pabrik yakni 92,” terang Aleg Purbaya dari bengkel 365 di bilangan Kalimalang Jakarta Timur.

“Namun jika sebaliknya, semisal mesin dengan standar oktan 95 terpaksa menenggak campuran 92 dan 95 yang nota bene punya nilai oktan lebih rendah, maka akan berpeluang terjadi ngelitik pada mesin,” tutup pria berkacamata ini.

Penggunaan bensin di bawah nilai oktan yang menjadi standarnya ini yang bakal merusak mesin jika digunakan terus menerus dalam jangka waktu panjang.

Apabila memang kepepet dan isi bahan bakar dengan oktan lebih rendah, maka sesegera mungkin mencari tempat pengisian bahan bakar untuk kembali mengisi dengan bahan bakar yang sesuai.

“Namanya juga emergensi, asal segera diisi lagi dengan oktan yang sesuai,” tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com