Seperti kita ketahui Toyota Kijang Innova Zenix hadir dengan dua opsi yakni mesin bensin dan hybrid. Keduanya di atas kertas mengadopsi dua teknologi mesin yang berbeda. Dan perbedaan ini pun terdapat pula pada sistem rem yang digunakan.
Jika kita menengok ke dalam ruang mesin versi bensin nampak sebuah booster berbentuk piringan silinder pada master rem atas yang nempel pada firewall di bagian kanan. Sedangkan pada versi hybrid tidak terdapat bentuk booster tersebut dan sebagai gantinya nampak bongkahan perangkat yang hadir sebagai pengganti piringan silinder itu. Apakah sistem pengereman Zenix bensin dan hybrid berbeda?
“Kami menyebut perangkat pada master rem atas punya Zenix hybrid ini sebagai brake accumulator,” tutur Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) saat dihubungi OtoDriver beberapa waktu lalu.
“Perangkat ini merupakan pengganti booster rem konvensional dan bekerja dengan menggunakan motor elektrik. Salah satu tujuan utama penggunaannya adalah menciptakan efek vakum pada rem saat mode full elektrik dijalankan,” ungkapnya. “Hal ini tidak bisa dilakukan oleh booster konvensional yang tidak berfungsi saat tidak ada efek vakum saat mesin mati (dalam mode full elektrik),” imbuhnya.
Walau demikian, ternyata tidak hanya mobil hybrid saja yang menggunakan jenis rem yang disebut juga sebagai electronic brake system ini. Mobil-mobil kelas premium seperti Lexus dan sebagian produk Toyota seperti Land Cruiser Prado sudah menggunakan model rem tanpa booster ini.
“Rem elektronik ini memiliki kalkulasi pengereman yang lebih presisi dibandingkan dengan rem konvensional dan lebih mudah diintergrasikan dengan perangkat keselamatan lainnya,” tulis Autoweek.
Jenis rem ini diperkirakan akan segera mengantikan peran rem dengan booster konvensional dalam beberapa waktu ke depan. Salah satunya disebabkan datangnya era mobil listrik.