Porsche sepertinya cukup paham dengan potensi pasar EV dunia, termasuk di Indonesia. Setelah sukses meluncurkan mobil listrik murninya Taycan yang mendapatkan sambutan yang cukup bagus di Indonesia. Kini pabrikan Jerman ini justru mengenalkan dua model hybridnya dengan model Plug In Hybrid (PHEV).
Terasa agak unik, lantaran biasanya versi hybrid akan muncul dulu baru kemudian diikuti dengan versi full elektriknya. Namun seperti itulah strategi yang dilakukan oleh Porsche Indonesia.
Dua Porsche itu adalah Cayenne E-Hybrid dan Panamera E-Hybrid yang hadir di Indonesia beberapa waktu lalu. Keduanya mengunakan basis mesin 3.000 cc V6 Turbo yang dikolaborasikan dengan motor listrik yang mampu mendeliver output sebesar 462 PS dan torsi 700 Nm.
Teknologi baterai terbaru yang digunakan memungkinkan kedua mobil ini mengalami kenaikan daya dari sebelumnya 14,1 kWh menjadi 17,9 kWh. Porsche mengatakan bahwa kenaikan daya tersebut dapat diraih tanpa mengubah dimensi baterai.
Alhasil saat baterai dalam posisi penuh, baik Cayenne E-Hybrid ataupun Panamera E-Hybrid mampu melenggang dengan mode elektrik penuh hingga 56 km. Sedangkan untuk waktu pengecasan baterai hingga penuh yang dilakukan di rumah dapat dilakukan dalam 5 jam dengan daya pengisian baterai di angka 3,6 kW.
Label yang kental dengan performance ini, tentu selalu menautkan produknya dengan sesuatu yang menandakan performance. Panamera E-Hybrid bisa berakselerasi 0-100km/jam hanya dalam 4,4 detik saja, sedangkan Cayenne E-Hybrid mampu mengantongi angka 5 detik.
Varian paling bertenaga yakni Panamera Turbo S E-Hybrid dengan luapan daya 700PS/870 Nm diklaim mampu melesat 3,2 detik. Sedangkan Cayenne Turbo S E-Hybrid mampu memuntahkan daya 680 PS/900 Nm dengan waktu 3,8 detik.
Secara ekslusif, Porsche membubuhkan signature khusus pada varian dengan teknologi elektrifikasi ini dengan warna khusus yang disebut sebagai green acid. Ciri ini dapat ditemui pada bagian kaliper rem dan emblem e-hybrid. Sedangkan secara fisik versi PHEV ini dapat ditengarai dengan dua flap yang terletak di kiri dan kanan mobil. Bagian kanan merupakan filler pengisian bensin, sedangkan bagian kiri untuk charging baterainya.
Walau demikian, jika melongok ke dalam kabin hampir serupa untuk versi PHEV ataupun versi mesin bakar konvensional. Jarum pada tacometer, penunjuk bahan bakar dan baterai dilabur dengan warna green acid untuk versi elektrifikasi.
Sebagai kendaraan PHEV, Porsche menyertakan 5 pilihan mode berkendara yakni Electric, Hybrid, Sport, Sport Plus dan Individual.
Seperti namanya, pada mode electric mobil berjalan sepenuhnya dengan tenaga listrik saja. Mode Hybrid menggabungkan daya mesin bakar dan motor listrik. Model sport hanya mengandalkan kinerja mesin bakarnya saja, sedangkan mode Sport Plus merupakan kemampuan maksimal dari mobil yang dihasilkan dari mesin bensin dan motor listrik.
Untuk mode Individual, pengemudi bebas memilih setelan kemudi, mesin, suspensi dan lain-lain sesuai selera.
Sedangkan pada Cayenne, ditambahi mode off-road yang terdiri dari mode tanah, lumpur, pasir dan bebatuan.
Porsche Indonesia menawarkan Cayenne dalam dua opsi bodi yakni SUV dan SUV Coupe. Sedangan Panamera punya pilihan bodi sedan fastback dengan pilihan long wheelbase pada varian Executive. Pilihan bodi lainnya untuk Panamera adalah shooting brake atau station wagon yang mereka sebut sebagai Sport Turismo.
#porsche #panamera-e-hybrid #cayenne-e-hybrid #porsche-indonesia