Pada 2016 silam Daihatsu berkolaborasi dengan Toyota untuk lebih intens menggarap pasar negara berkembang dengan proyek ‘Emerging-market Compact Car Company (ECCC).
Konon Indonesia dibidik menjadi salah satu pusat ‘pembiakan’ ECCC yang berwujud mobil-mobil kompak. Salah satu alasannya adalah negeri batik ini punya R&D Center dan mampu memproduksi dalam skala besar.
Namun seiring dengan perkembangan dan hantaman keras dari pandemi Covid-19, kibaran bendera ECCC seolah redup. Namun tidak demikian. Proyek ECCC ini ternyata masih ada dan tetap menggeliat.
“ECCC masih tetap ada dan tetap para jalurnya. Daihatsu tetap dalam tugasnya untuk memproduksi mobil kecil seperti Kei Car hngga compact A,” tutur Sri Agung Handayani, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat ditemui di Tomohon, Sulawesi Utara beberapa waktu silam.
“Grup yang menangani emerging country itu masih ada, cuma pergerakannya tidak terlalu agresif. Segala sesuatunya harus diperhatikan dengan cermat," katanya di Manado, Kamis (23/6).
Sedangkan untuk wujud produknya, wanita ramah ini belum bersedia merinci modelnya. Yang jelas dikatakannya mengarah kepada mobil kembar selanjutnya yang saat ini masih tahap pengembangan.
Dugaan kami sementara mengarah pada sosok kembar Agya-Ayla terbaru. Disebut-sebut mobil ini akan menggunakan platform DNGA dan dibekali transmisi dual CVT, seperti halnya yang dijejalkan pada Daihatsu Rocky maupun New Sirion.