Beberapa waktu silam beredar wacana bahwa BBM subsidi akan dibatasi menurut kapasitas mesin mobil. Kabar terakhir, wacana ini tengah digodog dan dikaji oleh Komite BPH Migas, di mana mobil bensin dengan kapasitas di atas 1.500 cc tak lagi boleh menenggak jenis BBM Pertalite RON 90.
Kendati demikian, tampaknya pembatasan ini mulai berlaku secara diam-diam tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu oleh pihak Pertamina. Salah satu kru OtoDriver secara tidak sengaja menemukan bahwa pembatasan BBM subsidi berdasarkan kapasitas mesin ini mulai diberlakukan.
Kami sendiri hendak melakukan pengisian bahan bakar di salah satu SPBU Pertamina di bilangan Cilandak Jakarta Selatan berkode 34.123.13 dengan membawa mobil yang masih sanggup menenggak bensin jenis Pertalite RON 90 dan sudah mengantongi kode QR Subsidi Tepat dari Pertamina. Memang secara spesifikasi, mobil yang kami bawa memiliki kubikasi mesin di atas 1.500 cc.
Namun, ketika kami antre di antrian BBM subsidi, salah satu petugas SPBU menghampiri kami. Berikut dialog percakapan antara petugas SPBU dan kru OtoDriver
“Mau isi apa Mas?” ungkap petugas SPBU tersebut yang tidak kami kantongi identitasnya.
“Pertalite Mas,” jawab salah satu kru OtoDriver.
Sambil melihat mobil yang kami kendarai, petugas SPBU itu langsung berkata:”Maaf Mas, di sini kapasitas mesin 1.500 cc ke atas sudah tidak bisa isi Pertalite lagi,” ungkap petugas SPBU tersebut.
“Oh, begitu. Tapi saya sudah punya QR Code untuk mobil ini,” jawab kru OtoDriver.
“Iya Mas, tapi sudah tidak bisa lagi untuk mobil di atas 1.500 cc,” jelas petugas SPBU itu lagi.
“Oh, oke. Tapi ini (pembatasan BBM Subsidi) berlaku di SPBU ini saja atau yang lainnya juga?” tanya kami kepada petugas SPBU tersebut.
“Yang lain sepertinya masih bisa,” terang petugas SPBU tersebut.
Seketika, kami pun langsung bergegas dan langsung mencari SPBU terdekat di wilayah yang sama. Menariknya, di SPBU lainnya, pembatasan ini tidak berlaku.
Lantas yang masih menjadi misteri, apakah benar pihak Pertamina sudah mulai memberlakukan pembatasan BBM subsidi secara diam-diam namun tidak merata? Hingga artikel ini disusun, kami pun masih mencari informasi terkait hal tersebut.