Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS (NHTSA) meningkatkan penyelidikan ke Tesla terkait analisis teknik sistem pengerak kemudi otomatisnya (autopilot).
Akibatnya, beberapa mobil Tesla dengan sistem autopilot akan ditarik kembali (recall) setelah Amerika Serikat meningkatkan penyelidikannya terkait serangkaian tabrakan.
Dilansir dari Associated Press, NHTSA melaporkan bahwa mereka telah menemukan 16 tabrakan ke kendaraan darurat dan truk dengan tanda-tanda peringatan, menyebabkan 15 luka-luka dan satu kematian.
Penyelidik akan mengevaluasi data tambahan, kinerja kendaraan dan "mengeksplorasi sejauh mana autopilot dan sistem Tesla terkait dapat memperburuk faktor manusia atau risiko keselamatan perilaku, merusak efektivitas pengawasan pengemudi," kata NTSA.
Badan tersebut menemukan bahwa fitur digunakan di area di mana kemampuannya terbatas, dan banyak pengemudi tidak mengambil tindakan untuk menghindari kecelakaan meskipun ada peringatan dari kendaraan.
Sebelumnya, NHTSA juga memberi peringatan terhadap Tesla terkait masalah rem yang aktif secara otomatis dan bekerja secara tak terduga saat fitur autopilot dihidupkan.
Para konsumen Tesla yang mengadukan masalah tersebut mengatakan, ketika menggunakan fitur bantuan pengemudi seperti kontrol jelajah adaptif, kendaraan mengerem secara tak terduga saat melaju di jalan raya.
Kejadian itu bisa terjadi berkali-kali dalam satu kali perjalanan.
NHTSA juga sudah memberikan waktu kepada Tesla hingga 20 Juni 2022 untuk memberikan jawaban atas masalah rem yang aktif secara otomatis dan bekerja secara tak terduga saat fitur autopilot dihidupkan.