Kehadiran Ferrari Purosangue sebenarnya sudah lama dinantikan dunia. Bahkan ide membuat kendaraan 4 pintu berpenggerak AWD ala SUV sudah muncul di benak Ferrari sejak 2015 lalu. Lantas kenapa baru di 2022 ini hal itu terwujud? Kalah beberapa tahun dari Lamborghini Urus, Porsche Cayenne dan Macan, Bentley Bentayga, Rolls-Royce Cullinan atau Maserati Levante.
"Terus terang kami tidak ingin sekadar meniru yang lain. Itu bukan cara Ferrari," jelas Gianmaria Fulgenzi, Chief Product Development Officer Ferrari, yang kami temui langsung di Maranello 8 September lalu. "Ide membuat mobil seperti Purosangue sudah ada sejak 2015, tapi kami belum punya teknologi yang dibutuhkan."
Lebih lanjut Gianmaria menjelaskan, teknologi yang dimaksud adalah sesuatu yang bisa membuat Purosangue terasa seperti Ferrari murni. Artinya apa lagi kalau bukan karakter pengendaliannya, mengingat Purosangue memiliki bodi lebih tinggi dibanding semua Ferrari lainnya yang pernah mereka buat.
Lantas di 2018, divisi R&D Ferrari menemukan teknologi suspensi aktif yang langsung mereka patenkan dan diberi nama Ferrari Active Suspension Technology (FAST). Sistem ini pada dasarnya mereduksi kelimbungan dengan kemampuan meninggikan suspensi secara aktif dan individual.
Sistem ini sebetulnya bukan hal baru. Tim Williams F1 misalnya, di 1990-an mengembangkan suspensi seperti itu di mobil balap FW-14B mereka, walaupun lantas dilarang penggunaannya oleh F1 karena membuat Williams terlalu mendominasi.
Beberapa pabrikan juga memiliki sistem suspensi aktif, biasanya digabung dengan sistem suspensi udara. Tapi sistem yang dimiliki Ferrari memang berbeda, apalagi mereka tidak menggunakan air suspension sama sekali di Purosangue.
Jadi sistemnya menggunakan motor listrik yang siap memutar ulir suspensi untuk menaikturunkan kendaraan secara sangat cepat. Kerja motor listrik ini diatur oleh controller yang mendapat input dari sejumlah sensor G dan kemiringan mobil.
"Solusi yang Ferrari miliki untuk suspensi aktif jauh lebih sigap dan mampu mereduksi kelimbungan hingga 50%," ucap Gianmaria. Dengan begitu Purosangue pun bisa menikung layaknya supercar Ferrari.
"Nah, barulah setelah teknologi FAST itu kami temukan, kami mau membuat Purosangue. Karena kami yakin dengan FAST Purosangue akan terasa seperti Ferrari murni," tambah Enrico Galliera, Chief Commercial and Marketing Officer Ferrari. "Ferrari tidak akan membuat mobil kecuali kami yakin mobil itu memenuhi seluruh DNA Ferrari.
Itulah mengapa Purosangue baru meluncur sekarang di 2022. Ferrari juga tidak menampik kalau teknologi suspensi aktif ini bakal hadir di model Ferrari lain ke depannya.