Industri Aki Mulai Terancam Era Mobil Listrik

Industri Aki Mulai Terancam Era Mobil Listrik

Saat ini di Indonesia baik pemerintah dan masyarakat mulai melirik kendaraan listrik sebagai alat transportasi. Konstruksi mobil listrik sendiri akan menghilangkan beberapa komponen yang terdapat pada mobil konvensional. Namun, aki pada mobil listrik membuat usia pakai menjadi lebih panjang.

Komponen aki memang tidak akan dihilangkan karena mobil listrik masih menggunakannya untuk beberapa kebutuhan. Tapi dalam jangka menengah dan panjang, bisa jadi bakal ancam serius bagi produsen aki.

"Otomatis itu sudah pasti, dengan awetnya aki di mobil listrik dalam jangka panjang itu akan menjadi ancaman untuk industri aki karena permintaan jadi lebih turun," ujar Hadi, Direktur PT Wacana Prima Sentosa, produsen aki Massiv di Jakarta, Kamis (29/9)

Mobil listrik sendiri sepenuhnya mengandalkan energi listrik dari baterai. Aki hanya terhubung ke alternator yang terintegrasi dengan motor listrik untuk charge dan discharge.

Tetapi apabila pabrikan diminta untuk mulai berfokus pada industri kendaraan listrik guna mendukung proses transisi elektrifikasi, Hadi mengaku siap, tetapi ada kendala.

"Mau tidak mau kita harus bikin baterai buat mobil listrik, tapi kita harus nunggu arahan dari prinsipal di Jepang. Tapi saat ini Jepang sangat lambat untuk berubah. Mungkin bisa terjadi 10 tahun lagi, atau saya sudah pensiun," ujar Hadi.

Hadi juga menambahkan, dirinya sudah bicara 7 tahun lalu ke manajemen tentang datangnya era elektrifikasi ini.

Walaupun begitu, saat ini pengembangan kendaraan listrik sepertinya aki masih dibutuhkan pada mobil maupun sepeda motor berbasis baterai. pada pameran GIIAS 2022 lalu yang fokus pada pengenalan kendaraan listrik, masih ada perusahaan aki yang unjuk gigi.

Mengenai ancaman tersebut, pemerintah RI bersama industri aki harus saling bekerja sama mengenai keberlangsungan industri otomotif baik pada bagian hulu maupun hilir saat proses era elektrifikasi.

"Aki kita benar-benar dibuat oleh anak bangsa, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)-nya mencapai 70 persen dan dan menjalani kegiatan ekspor, sudah bermitra dengan salah satu perusahaan Jepang," papar Hadi.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com