Off-road merupakan salah satu kegiatan yang mendapat perhatian besar dan digemari di Indonesia. Segmen ini pun punya basis masa yang tergolong besar dan cukup loyal. Karenanya Indonesia Off-road Federation (IOF) pun hadir sejak 1999 silam.
Perjalanan waktu membawa IOF hingga saat ini dan untuk mempertahankan eksistensinya IOF menyelenggarakan musyarawarah nasional (Munas) ke tujuh sebagai tanda berakhirnya Pengurus Pusat IOF 2018-2022 di bawah kepemimpinan Irjen Pol. (Purn.) Sam Budigusdian.
Dalam kesempatan ini pun Sam Budigusdian pun kembali mendapatkan kepercayaan untuk memimpin IOF. Ia terpilih secara aklamasi dari 26 pengurus daerah yang hadir dalam munas tersebut. Dengan demikian Sam akan kembali melenggang dengan masa jabatan 2022-2026.
Ketua Umum Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia Nasional (Korminas), Hayono Isman dalam sambutan pembukaan Munas mengatakan bahwa IOF telah menunjukkan eksitensinya tak hanya dalam kegiatan organisasi atau kompetisi, namun juga dalam upayanya berpartifipasi dalam penanggulangan bencana.
“Teman-teman di IOF sudah menunjukkan kompentensinya dan membawa IOF menjadi sebuah wadah yang juga punya fungsi sosial yang kental,” ungkap Hayono. Ia pun menambahkan bahwa IOF punya peranan penting dalam membangun masyarakat bugar Indonesia, sesuai dengan program Kementrian Olah Raga Republik Indonesia menuju manusia bugar 2045 yang masuk dalam Desain Besar Olah Raga Nasional (DBON).
Sementara itu, Dewan Pembina IOF A.M. Anto Mukti Putranto mengatakan sejak awal pendirian IOF bukan hanya ditujukan untuk sekedar hobi olah raga saja tetapi juga diarahkan untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan kepedulian sesama.
“Sudah menjadi ciri khas IOF, setiap kompetisi pasti melakukan bakti sosial untuk masyarakat di sekitar lokasi. Itu sudah menjadi tradisi,” ujar Putranto.
“Organisasi off-road bisa menjadi perekat bangsa karena dalam off-road anggotanya memiliki latar belakang suku, agama yang beragam, termasuk profesi. Ini merupakan kekayaan IOF ketika melakukan misi-misi kemanusiaan,” sambung Sam Budigusdian.
Masalah partisifipasi dalam penanggulanan bencana alam menjadi hal yang kembali ditekankan. Di mana Indonesia punya potensi bencana alam yang tinggi lantaran terletak di ring of fire dan setiap anggota IOF harus bersiap sedia turun ke lapangan untuk misi kebencanaan.
