Biodiesel B40 Siap Digunakan di Indonesia

Biodiesel B40 Siap Digunakan di Indonesia

Sebagai upaya mengurangi subsidi dan kompensasi energi di dalam negeri, Pemerintah terus melakukan berbagai rangkaian uji kelayakan B40 (campuran 40 persen biodiesel pada bahan bakar solar) sebagai bahan baku penggerak mesin diesel.

Saat dilakukan uji Cold Startability (kemudahan penyalaan kendaraan pada temperatur rendah) oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi "Lemigas" dan Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE dapat dinyalakan dengan baik dimana masih memenuhi standar yang ditetapkan yaitu kurang dari 5 detik.

"Untuk hasilnya sebagai standar menghidupkan mesin paling lama 5 detik, dan catatan saya tadi paling cepat kira-kira 1 detik. Ini Bukti otentik kalau B40 siap digunakan di-engine," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana dilansir dari situs esdm.go.id, Kamis (27/10).

Tempat pengujian cold startability sendiri berada di wilayah Perkebunan Tambi di ketinggian 1400 Mdpl. Terdapat 2 formula bahan bakar yang digunakan pada Road Test B40 yaitu formula pertama, B30D10 yang terdiri dari campuran 30% Biodiesel (B100*), 10% Diesel Nabati/HVO (D100) dan 60% Solar Murni (B0). Dan formula kedua B40 yang terdiri dari campuran 40% Biodiesel (B100*) dan 60% Solar Murni (B0).

"Kita memilih (formula) bahan bakar ini yang asalnya dari dalam negeri dan diproduksi dari kita. Untuk yang basisnya B40 diproduksi oleh Aprobi Biodieselnya, dan untuk tadi yang campuran 10% (Diesel Nabati/HVO) oleh Pertamina dan sekarang ekspor malah. Dua-duanya akan kita manfaatkan," ujar Dadan.

Tim teknis uji jalan bahan bakar biodiesel B40 pada kendaraan bermesin diesel juga telah menyelesaikan beberapa pengujian antara lain analisis konsumsi bahan bakar, uji kualitas mutu bahan bakar dan pelumas, uji kinerja engine, uji stabilitas penyimpanan bahan bakar dan uji startability.

Tentang B40

B40 merupakan campuran minyak sawit ke bahan bakar diesel menjadi lebih banyak. Sebelumnya atau B30, campuran minyak sawit hanya 30 persen, sedangkan diesel sebanyak 70 persen. Sementara B40 campuran minyak sawit dibuat menjadi 40 persen dengan kadar solar 60 persen. Sejauh ini, yang baru terealisasi di Indonesia adalah kebijakan B30.

Sebelumnya, Pengujian B40 juga sudah dilakukan menggunakan 12 kendaraan. Enam kendaraan di antaranya kelas berat di bawah 3,5 ton dengan target harian jarak tempuh 560 km dan total 50 ribu km. Lalu enam kendaraan diesel lainnya yaitu kelas berat di atas 3,5 ton. Target kelompok ini 400 km per hari hingga total 40 ribu km.
 

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com