Kasus krisis chip semikonduktor masih terjadi secara global. Dalam hal ini tidak ada pabrikan yang tidak terkena imbasnya, termasuk brand-brand besar. Akibat dari krisis tersebut, tidak hanya ada beberapa fitur yang dihilangkan, bahkan beberapa model terpaksa harus dihentikan produksinya karena kekurangan suku cadang,
Salah satu yang terkena imbas dari kelangkaan chip semikonduktor paling besar adalah pabrikan asal Inggris yaitu MINI. Hal ini membuat semua konsumen yang ingin membeli mobil MINI harus menunggu waktu lama sampai mobil pesanannya sampai ke rumah.
"Inden paling lama ada yang sampai satu tahun. Kebanyakan model performa tinggi dan limited edition," jelas Kidd Yam, Head of Mini Asia, saat ditemui dipeluncuran MINI Electric, belum lama ini.
Namun, Kidd sendiri tidak bersedia untuk membeberkan model apa saja yang indennya hingga satu tahun.
Hanya saja, model-model tersebut memang kebanyakan mobil edisi spesial, sehingga pemesanannya di Tanah Air juga tidak terlalu banyak.
"Sebagaian model John Cooper Works, model-model performa tinggi," tegas Kidd."
Sementara itu, Jodie O'Tania, Direktur Komunikasi BMW Group, sebagai yang membawahi MINI di Indonesia juga mengatakan, inden panjang karena krisis chip semikonduktor ini memang berpengaruh terhadap banyak model yang masih diimpor secara utuh alias CBU.
"Ada beberapa model yang inden seperti itu (berbulan-bulan) terutama untuk CBU," tegas Jodie di kesempatan yang sama.