Penetapan harga BBM sudah dilakukan awal September 2022, dimana harga Pertalite dan Solar subsidi naik. Namun, dengan kenaikan harga tersebut penggunaan aplikasi MyPertamina belum digunakan di beberapa SPBU.
OtoDriver mencoba mengecek di salah satu SPBU di Jakarta Barat dan Depok dan diketahui bahwa aplikasi MyPertamina belum digunakan untuk pembelian Pertalite dan Solar. "Untuk saat ini, pengisian Pertalite dan Solar belum kami minta penggunaaan aplikasi MyPertamina. Tapi jika ada bisa digunakan juga," ujar petugas SPBU.
Kami juga melakukan pengamatan di SPBU tersebut, terlihat di area dispenser Pertalite dan Solar setiap mobil yang mengisi, masih belum menggunakan aplikasi MyPertamina mereka tetap bisa membeli Pertalite.
Salah satu pengendara Avanza yang kebetulan berhenti di area SPBU setelah membeli Pertalite, sempat kami tanyakan. Pengendara tersebut tidak kesulitan saat membeli BBM subsidi. "Saya nggak diminta untuk menunjukan aplikasi MyPertamina saat membeli bensin Pertalite," ujar pengemudi Avanza tersebut.
Pada SPBU selanjutnya, kami melihat poster pengumuman tentang pembeliaan solar subsidi dan pertalite roda 4 wajib terdaftar di aplikasi MyPertamina. Namun, kapan berlakunya tidak diketahui karena untuk tanggalnya dikosongan pada poster pengumuman itu. Hanya scan pendaftaran yang tersedia.
Tetapi salah satu tim OtoDriver saat berkunjung ke luar kota, tepatnya di Jawa Tengah saat mengisi BBM di Tol Brebes dia diminta untuk menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi BBM bersubsidi tersebut.
Perlu diketahui, Jumlah kendaraan yang didaftarkan ke sistem MyPertamina sebagai pengguna BBM subsidi jenis Solar subsidi dan Pertalite terus meningkat. Pertamina mencatat jumlah pendaftar di sistem MyPertamina sejak 1 Juli 2022 hingga 9 September 2022 sudah mencapai 2,2 juta unit. “Sampai 9 September 2022 yang didaftarkan sudah 2,2 juta unit,” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
