Elon Musk sebagai CEO Tesla memang kerap memberi pernyataan kontroversial. Namun banyak juga terobosan yang dilakukannya untuk menyesuaikan jaman. Salah satunya dengan pembelian via uang kripto, Bitcoin.
"Sekarang Anda bisa membeli Tesla dengan Bitcoin," umum Musk melalui akun Twitter pribadinya (24/3). Hal tersebut langsung disambut heboh dengan jumlah Retweet hingga lebih dari 20 ribu per Jumat (26/3).
Tak jarang yang menyangsikan pembelian dengan Bitcoin tersebut akan menarik lebih banyak pembeli Tesla. Selain itu, pembelian dengan sistem tersebut diragukan keamanannya.
Untuk itu Musk kembali menyatakan jika Tesla hanya menggunakan perangkat lunak internal dan sumber terbuka. Serta mengoperasikan node Bitcoin secara langsung.
"Bitcoin yang dibayarkan ke Tesla akan dipertahankan sebagai Bitcoin, tidak dikonversi ke mata uang fiat (US Dolar, Euro dan mata uang resmi lain)," cuitnya lagi.
Bagi banyak pihak, hal itu dianggap hanya sebagai ide liar Elon Musk yang hanya membuat dirinya lebih populer. Salah satu sorotan dari ide tersebut adalah soal lingkungan hidup. Di mana Bitcoin dianggap menyedot banyak energi.
Serta kondisi Bitcoin yang tidak menentu dikarenakan banyak negara yang masih menganggap pembayaran uang kripto sebagai sesuatu yang tidak sah bahkan ilegal. Termasuk di Indonesia.
Meski begitu, banyak juga yang mendukung karena uang kripto dianggap sebagai salah satu solusi pembayaran di masa depan. Bahkan, tak sedikit yang meminta Elon Musk melebarkan transaksi uang kripto ke Doge Coin atau NEO.