Toyota Motor Corporation mengatakan bakal menangguhkan produksi di lima pabrik domestik pada Januari 2022. Hal tersebut, dikarenakan masalah rantai pasokan, kekurangan chip, dan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Seperti dilansir Reuters, Toyota mengatakan pihaknya memproyeksikan pengurangan lebih besar terkait produksi kendaraan di Amerika Utara pada Januari tahun depan. Jumlah pembuatan mobil menjadi hanya 50 ribu unit, karena masalah rantai pasokan.
Sebelumnya, Toyota juga telah melakukan penutupan pabrik pada Agustus 2021 karena kelangkaan microchip. Fasilitas produksi yang terkena dampak, adalah yang berada di Guangzhou, Cina.
Dalam keterangannya, perusahaan telah mengonfirmasi bahwa penutupan fasilitas produksi tersebut ditengarai akibat kelangkaan microchip yang tengah terjadi.
Sebelum penutupan yang terjadi kali ini, pada Januari 2021, GAC Toyota, telah melakukan penangguhan produksi untuk sementara waktu karena hal yang sama. Namun, lantaran kondisi kelangkaan microchip yang terjadi belum menunjukkan adanya kebaikan, penutupan pabrik menjadi salah satu cara alternatif untuk dilakukan perusahaan.
Untuk periode penutupan pabrik mereka di Guangzhou, Cina, perusahaan tidak menjelaskan secara resmi sampai kapan hal tersebut akan dilakukan. Langkah penutupan jalur produksi dimaksudkan untuk melakukan penyesuaian terkait keadaan yang saat ini mereka alami.
Beberapa waktu lalu, Toyota juga mengumumkan mereka harus menangguhkan produksi untuk beberapa waktu pada pabrik mereka yang terletak di Prefektur Aichi, Jepang.
Fasilitas produksi tersebut diketahui sebagai basis produksi untuk sedan mewah Lexus LS dan IS yang ditutup mulai dari 3 Agustus sampai 6 Agustus 2021.
Sementara di Thailand sendiri, mereka juga turut melakukan hal yang sama. Dalam informasinya beberapa waktu lalu, Toyota, melakukan penutupan sementara terkait pabrik di Yoshiwara Toyota Auto Body di mana fasilitas tersebut merupakan pabrik yang memproduksi Land Cruiser.