Korea Selatan semakin serius menggarap mobil listrik dan ingin menjadikan negara mereka sebagai yang terdepan dalam urusan industri mobil listrik.
"Kami berencana untuk meluangkan upaya untuk mengembangkan teknologi untuk baterai yang dapat diisi ulang dan bisnis di bidang bahan, suku cadang dan peralatan," kata Menteri Perindustrian Sung-Wook seperti dilansir kantor berita Yonhap.
Menurut catatan, selama semester pertama 2021 ekspor baterai isi ulang Korea Selatan naik hingga 24,1 persen menjadi sekitar 4,3 miliar dolar AS.
Kemudian berlanjut ke bulan Juni, terdapat lonjakan permintaan hingga meningkat 47,6 persen menjadi 755 juta dolar AS, hal itu sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan global untuk kendaraan listrik dan kebijakan ramah lingkungan Washington.
Korea Selatan, telah meluncurkan satu set blueprint untuk menumbuhkan mesin pertumbuhan kunci dan penjepit untuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Pada bulan Mei, negara itu mengatakan akan memberikan insentif pajak besar dan subsidi negara bagian bagi para pembuat chip untuk mendorong mereka untuk menghabiskan 510 triliun won yang dikombinasikan hingga tahun 2030, sebagai bagian dari visinya untuk menjadi pembangkit tenaga global baik dalam memori dan non -Memorikan chip.