Selain Hyundai dan Kia, dikenal pula brand lain asal Korea Selatan. Salah satunya adalah Ssangyong. Di Indonesia pun merek ini pernah berkibar beberapa tahun silam dengan menggandalkan produk SUVnya seperti Musso ataupun Rexton.
Namun sayang, ternyata nasib pabrikan bermarkas di wilayah Pyeongtaek ini tengah terpuruk.
Berdasarkan laporan yang dikutip dari Autoweek, Ssangyong Motor Co., Ltd telah mengajukan pailit setelah gagal membayar pinjangam sebesar 60 milyar Won atau setara Rp 772 milyar.
Pabrikan ini diketahui memiliki hutang pada Bank of America, JPMorgan Chase dan BNP Paribas.
Sinyal jika SsangYong bangkrut ini sebenarnya sudah terdeteksi sejak lama. Catatan finansial perusahaan mengungkapkan, jika SsangYong telah mengalami krisis keuangan sejak 15 kuartal berturut-turut. Untuk mengatasi kondisi ini SsangYong coba mengajukan program Autonomous Restructuring Support (ARS). Sayangnya hal itu tidak berhasil membalikkan keadaan keuangan perusahaan, bahkan hutang jadi semakin banyak.
Sebelumnya diketahui bahwa 74,65% saham Ssangyong dimiliki oleh Mahindra-Mahindra. Namun perusahaan otomotif asal India ini pun sepertinya gagal menyelamatkan Ssangyong dan kemudian melepas sahamnya.
Tahun 2020 menjadi masa terberat Ssangyong. Pandemi Covid-19 telah mengaselerasi runtuhnya penjualan Ssangyong.